Serang, 11 Agustus 2025 – Di era digital, pengelolaan jurnal ilmiah tidak lagi sekadar proses editorial, melainkan sebuah ekosistem yang menuntut ketelitian, keteraturan, dan transparansi. Setiap artikel yang terbit mencerminkan integritas keilmuan lembaga, sehingga memahami workflow Open Journal Systems (OJS) menjadi keterampilan wajib bagi pengelola jurnal profesional. Menyadari hal tersebut, Griya Jurnal Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten menggelar Sharing Session bertajuk “OJS Workflow: Dari Penerimaan Artikel hingga Publikasi dan Aktivasi DOI”.

Bertempat di Ruang Self Language Access Center (SLAC) Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Gedung A FTK, kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Hj. Eneng Muslihah, Ph.D. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa pengelolaan jurnal yang profesional merupakan salah satu pilar reputasi akademik fakultas. “Dengan penguasaan OJS yang baik, kita memastikan kualitas publikasi sekaligus membangun kepercayaan dari penulis, pembaca, dan pengindeks,” ujarnya.
Hadir sebagai narasumber, Dr. H. Juhji, M.Pd, Ketua Griya Jurnal FTK sekaligus Managing Editor Jurnal Tarbawi (Sinta 2), memandu peserta dengan pendekatan evaluatif-reflektif. Melalui pembahasan langsung terhadap salah satu jurnal, beliau mengidentifikasi prosedur yang belum sesuai standar OJS profesional dan memberikan rekomendasi langkah perbaikan.

Materi mencakup seluruh tahapan pengelolaan artikel, mulai dari pengiriman naskah oleh penulis, penugasan editor, proses peer review, revisi, publikasi, hingga pengarsipan. Dr. Juhji menegaskan pentingnya kejelasan peran pada setiap tahap, demi menjaga alur kerja yang efektif dan transparan.

“Pengelolaan jurnal harus dilakukan dengan kesabaran dan keikhlasan. Namun, di balik itu ada nilai tambah yang signifikan. Dengan terbiasa membaca naskah sejak awal, pengelola akan semakin peka membedakan artikel berkualitas dan yang belum layak terbit. Dari sini, pengelola juga bisa menentukan editor yang paling tepat, serta memahami secara praktis kelemahan-kelemahan umum dalam penulisan artikel ilmiah,” ujar Dr. Juhji.

Beliau juga menyarankan agar pengelola membaca hasil review sebelum diberikan kepada penulis, sehingga masukan yang diterima benar-benar membangun dan selaras dengan tujuan peningkatan kualitas naskah. Praktik ini diyakini mampu memperkaya wawasan pengelola sekaligus memperkuat mutu terbitan jurnal.
Kegiatan ini diikuti oleh pengelola jurnal dari berbagai program studi di FTK. Dengan format diskusi interaktif dan studi kasus langsung, peserta mendapatkan pemahaman yang aplikatif tentang penerapan best practice OJS workflow di jurnal masing-masing.

Melalui kegiatan ini, Griya Jurnal FTK mengajak seluruh dosen dan mahasiswa untuk menjadikan publikasi ilmiah sebagai bagian dari budaya akademik. Kualitas publikasi yang unggul bukan hanya tanggung jawab pengelola jurnal, tetapi juga merupakan hasil kolaborasi erat antara penulis, editor, dan reviewer.
Daftar lengkap jurnal dan prosiding yang dikelola Griya Jurnal FTK dapat diakses melalui laman resmi: https://ftk.uinbanten.ac.id/journals.