Repudiandae illo in lorem nostrum augue aut at aliquet ducimus Aliquet incididunt voluptate a unde venenatis ullamco blandit lacus, suspendisse mollit nam et? Consectetuer a, ea etiam, varius eu! Nisi, praesentium voluptatibus, nunc aenean. Tempore aspernatur vero assumenda, nihil volutpat? Per temporibus dapibus semper rerum posuere praesent consequuntur sodales congue fuga dignissim fusce quia viverra vero ipsa eiusmod numquam ac.
Author: admin_ftk
-

Main reasons to explain fast business builder
Repudiandae illo in lorem nostrum augue aut at aliquet ducimus Aliquet incididunt voluptate a unde venenatis ullamco blandit lacus, suspendisse mollit nam et? Consectetuer a, ea etiam, varius eu! Nisi, praesentium voluptatibus, nunc aenean. Tempore aspernatur vero assumenda, nihil volutpat? Per temporibus dapibus semper rerum posuere praesent consequuntur sodales congue fuga dignissim fusce quia viverra vero ipsa eiusmod numquam ac.
-

We deal with best business managment
Repudiandae illo in lorem nostrum augue aut at aliquet ducimus Convallis habitasse quibusdam nam. Torquent class dignissimos consequat malesuada, inventore congue esse architecto phasellus repudiandae accumsan est similique voluptatum pede, optio inventore litora imperdiet mattis ultricies, lacus penatibus, earum tristique, molestiae, nonummy dis dui praesentium magni quibusdam primis voluptatibus ex! Quibusdam, quibusdam ullamco ullamco egestas deleniti, semper aliquid, morbi hac.
-

7 Step Social Media Marketing Strategy
Repudiandae illo in lorem nostrum augue aut at aliquet ducimus Aliquet incididunt voluptate a unde venenatis ullamco blandit lacus, suspendisse mollit nam et? Consectetuer a, ea etiam, varius eu! Nisi, praesentium voluptatibus, nunc aenean. Tempore aspernatur vero assumenda, nihil volutpat? Per temporibus dapibus semper rerum posuere praesent consequuntur sodales congue fuga dignissim fusce quia viverra vero ipsa eiusmod numquam ac.
-

Success is not final; failure is not fatal
Repudiandae illo in lorem nostrum augue aut at aliquet ducimus Convallis habitasse quibusdam nam. Torquent class dignissimos consequat malesuada, inventore congue esse architecto phasellus repudiandae accumsan est similique voluptatum pede, optio inventore litora imperdiet mattis ultricies, lacus penatibus, earum tristique, molestiae, nonummy dis dui praesentium magni quibusdam primis voluptatibus ex! Quibusdam, quibusdam ullamco ullamco egestas deleniti, semper aliquid, morbi hac.
-

Uplifting the market value of finance
Repudiandae illo in lorem nostrum augue aut at aliquet ducimus Aliquet incididunt voluptate a unde venenatis ullamco blandit lacus, suspendisse mollit nam et? Consectetuer a, ea etiam, varius eu! Nisi, praesentium voluptatibus, nunc aenean. Tempore aspernatur vero assumenda, nihil volutpat? Per temporibus dapibus semper rerum posuere praesent consequuntur sodales congue fuga dignissim fusce quia viverra vero ipsa eiusmod numquam ac.
-

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Luluskan 338 Calon Guru
Ada suasana berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Wisuda baru akan dilaksanakan tanggal 26 November 2016 mendatang. Namun, calon wisudawan-wisudawati semua berkumpul di Kampus 2 Fakultas Tarbiyah dan keguruan. Calon wisudawan semua mengenakan batik dan berpeci hitam, sementara wisudawati mengenakan batik dan berkerudung putih. Menurut undangan, mereka akan mengikuti sidang Penetapan Yudisium.
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah mengikuti sidang munaqasyah (sidah skripsi) tidak serta merta langsung berhak menyematkan gelar Sarjana di belakang nama mereka. Hal ini sesuai dengan ketentuan dari Lembaga Penjamin Mutu (LPM) Pendidikan IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Masih ada satu rangkaian seremonial yang harus dilalui sebelum akhirnya secara resmi diwisuda. Jadi, saat sidang skripsi, apabila mahasiswa dinyatakan lulus maka yang dinyatakan lulus hanyalah ujian skripsi-nya, bukan statusnya sebagai mahasiswa atau keberhakkannya seorang mahasiswa untuk menyandang gelar sarjana.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten menggelar Penetapan Yudisium Mahasiswa di Aula Lt. 3 Gedung A Kampus 2 IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten pada hari Selasa, 22 November 2016. Penetapan Yudisium sendiri merupakan salah satu dari rangkaian akademik bagi mahasiswa di mana pada seremonial ini mahasiswa yang dipanggil namanya telah dinyatakan lulus sidang Yudisium sarjana dan kepada yang bersangkutan dinyatakan lulus program sarjana (S1) serta berhak menyandang gelar akademik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sidang penetapan yudisium ini dipimpin oleh Ketua Senat Bapak H. Busthomi Ibrohim, M.Ag dan diikuti oleh seluruh anggota senat, Dekan, Wakil Dekan, dan Ketua Jurusan.
Dalam pengantarnya, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Bapak Dr. H. Subhan, M.Ed menyampaikan bahwa mulai semester ganjil tahun ini, gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) yang tersemat bagi lulusan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan berubah menjadi Sarjana Pendidikan (S.Pd). Beliau menyampaikan, perubahan tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 33 Tahun 2016 tentang Gelar Akademik Perguruan Tinggi Keagamaan. “Untuk itu kita harus syukuri. Pendidikan S1 bukan merupakan akhir bagi mahasiswa tetapi merupakan pintu gerbang awal dam berkiprah di masyarakat. Oleh karen itu, kami berharap kepada saudara-saudara untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dan menjaga nama baik almamter,” papar beliau di hadapan calon wisudawan-wisudawati. Untuk wisuda periode kedua tahun ini, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan meluluskan 338 Calon Guru dari 4 (empat) jurusan.
-

Initiating Moral and Character Building in Education Environment towards Civilized Community
Dunia memang sedang mencari keseimbangan. Di tengah maraknya fenomena perilaku amoral yang melibatkan peserta didik sebagai pelakunya, seperti seks pra-nikah, video porno, penyalahgunaan NAPZA dan minuman keras, tawuran, kekerasan perploncoan, penghinaan guru dan sesama murid melalui facebook. Bahkan kasus-kasus korupsi, kolusi dan manipulasi yang prevalensinya banyak melibatkan orang-orang terdidik dan terpelajar. Hal ini menjadi tamparan keras bagi dunia pendidikan yang idealnya melahirkan generasi-generasi terdidik dan beretika sekaligus menjadi musuh utama fenomena-fenomena perilaku amoral tersebut.
Seminar Internasional yang mengusung tema “Memprakarsai moralitas dan Membangun Karakter di Lingkungan Pendidikan” merupakan langkah penting untuk menyikapi kondisi tingginya keprihatinan masyarakat luas terhadap moral masyarakat dunia saat ini yang ditandai dengan melemahnya sikap dan perilaku mulia sebagai identitas dari pergaulan bangsa-bangsa yang beradab dan berkarakter.
Situasi seperti ini terjadi dari hulu sampai hilir mulai dari tataran masyarakat pinggiran sampai masyakarat perkotaan, mulai dari kelas elit sampai kelas teri dan seterusnya. Perilaku koruptif telah membudaya sedemikian masif di tengah-tengah masyarakat, perbuatan-perbuatan yang disinyalir melanggar norma dan moral serta kepatutan dianggap hal biasa dan tidak ada rasa malu walaupun disaksi oleh masyarakat luas.
Keprihatin ini merupakan buah dari proses panjang yang luput diantisipasi sejak dini terutama di lingkungan pendidikan.
Para pakar pendidikan meyakini bahwa menanaman nilai-nilai moral dan pembangunan karakter di lingkungan pendidikan akan memberikan sumbangan yang berarti bagi pembangunan moral dan karakter sebuah bangsa. Lingkungan pendidikan diyakini sebagai miniatur dari kehidupan masyarakat.Seminar Internasional ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam berbagai aspek yang berkaitan dengan upaya untuk menciptakan masyarakat yang beradab (civilized community) di tengah-tengah rusaknya tatanan kehidupan dan dekadensi masyarakat dengan menciptaan lingkungan pendidikan berbasis pada akhlaq karimah dan nilai-nilai mulia.
Bertindak sebagai keynote speaker pada seminar ini, Bapak Prof. Dr. H. Fauzul Iman, M. A. selaku Rektor IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten menyampaikan bahwa Negara indonesia pada dewasa ini telah dilanda krisis multidimensi sebagai perwujudan anak bangsa yang tidak mendengarkan hati nuraninya dalam berbuat di segala bidang. Maka kita harus sikapi krisis multidimensi tersebut dengan solusi membangun kembali tatanan nilai dengan berpijak pada konsep kesetaraan etika dan moral dasar, sehingga dalam perumusan hukum harus didasarkan pada asumsi nilai-nilai moralitas dan prinsip-prinsip humanis terhadap para penegak hukum. Akan tetapi sangat ironis idealis penegakan hukum menjedi tercoreng disebabkan ulah para aparat hukum sendiri. Demikian juga dengan dunia pendidikan, yang tidak pernah terlepas dari bangunan karakter para pelakunya. Pendidikan yang baik adalah yang mampu berikan contoh kepada generasi yang dididiknya. Oleh karena itu, amat penting bagi seorang pendidik untuk mengedepankan nilai moral dan etika di hadapan para pendidik, karena itulah yang menjadi dasar berpijak penanaman karakter dan moral dalam diri pendidik.Sementara pembicara lainnya adalah Bapak Dr. Muhamed Mestiri dari Universitas Zitouna Tunis yang menyampaikan materi Moral and Character Building In Islamic Education Environment. Kedua adalah Ibu Dr. Faizah dari International Islamic Universirty Malaysia yang menyampaikan materi Initiating Civilized Community in Education Environment. Ketiga Bapak Prof. Dr. Ramlee Mustapha, Ph.D dari UPSI Malaysia yang menyampaikan materi Paradigm of Education Bridging Characters and Innovation.
Dr. Ramlee Mustapha dalam uraiannya menyebutkan bahwa pengaruh globalisasi pada karakter siswa tidak dapat diabaikan. Pengaruh-pengaruh dari media sosial, hiburan, dan permainan digital pada perilaku negatif siswa merupakan bukti nyata yag diperoleh pada beberapa penelitian empirik. Jadi, hal penting dari pendidikan moral dan karakter adalah meningkatkan peran-serta diantara orang tua, pendidik, dan pembuat kebijakan. Untuk menjadi produktif, relijius, spiritual, pendidikan moral dan karakter juga harus memelihara kemampuan kognitif dan inovatif siswa.
Beliau juga menyebutkan bahwa revolusi lain yang dibutuhkan untuk mengubah sistem pendidikan dan mempersiapkan lulusan untuk lingkungan kerja abad ke-21 dengan sikap dan karakter yang baik. Pembangunan karakter, pembelajaran otentik, multiliterasi dan pemikiran inovatif adalah kunci untuk model pembelajaran abad ke-21. Pembelajaran otentik biasanya berfokus pada dunia nyata, masalah yang kompleks dan solusi mereka menggunakan latihan bermain peran, kegiatan berbasis masalah, studi kasus, dan partisipasi dalam komunitas virtual.
Gagasan utama dari pemaparan beliau adalah meninjau kembali belajar otentik sebagai alat dinamis untuk meningkatkan pembelajaran dan untuk memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat dalam rangka pemikiran yang lebih tinggi, pembelajaran aktif, dan pembangunan karakter.
