Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Author: admin_ftk

  • 547 Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN SMH Banten Mengikuti PPLK

    547 Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN SMH Banten Mengikuti PPLK

    Rektor IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Prof. Dr. H. Fauzul Iman MA secara resmi melepas 547 mahasiswa peserta program Praktik Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan di kampus dua, Kecamatan Curug, Kota Serang, Senin (25/7). Peserta PPLK ini disebar ke 62 madrasah/sekolah lokasi PPLK mulai tingkat dasar hingga menengah di Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kota Serang, dan Kota Cilegon.

    Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN SMH Banten, Dr. H. Subhan, M.Ed menjelaskan, peserta PPLK adalah mahasiswa semester tujuh dari program studi Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Pendidikan Bahasa Arab. “Peserta PPLK ini sudah lulus micro teaching pada semester sebelumnya dan materi lain selama perkuliahan. Jadi mereka punya bekal untuk mengajar di sekolah,” jelas beliau.

    Selama dua bulan PPLK, lanjutnya, pada dua minggu pertama melakukan observasi terhadap guru pamong di sekolah tempat PPLK. Dua minggu berikutnya praktik terbimbing. Kemudian selama tiga minggu mengajar secara mandiri sesuai dengan program studinya. “Satu minggu terakhir ujian PPLK. Mereka akan dinilai oleh guru pamong di sekolah,” jelas Subhan.

    Rektor IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten berharap kepada peserta PPLK agar bersungguh-sungguh. “Ya jangan pulang sebelum selesai. Menjadi guru itu panggilan jiwa. Ya, harus benar benar menjiwai,” ungkapnya.

    Saat memberikan sambutan, Fauzul juga menyatakan bahwa PPLK sebagai implementasi dari teori dengan mempraktikkan di lapangan. Mahasiswa nanti akan mendapatkan pengalaman yang berarti dari sebuah praktik di lapangan. “Jangan menjadi manusia penakut. Harus dihadapi dan praktis menjadi seorang guru ketika di lapangan,” ungkapnya.

    Ia memaparkan, yang akan dihadapi di lapangan adalah siswa mulai dari usia enam tahun dengan berbagai karakter dan sikap. “Ada yang masih ingusan. Boleh jadi ngompol. Ini yang harus ditangani. Ini latihan yang menarik dan harus diikuti secara betah mungkin. Ketika mengajar di kelas satu, misalnya, siswanya masih pengen yang aneh-aneh. Seperti keluar kelas saat melihat ada kapal terbang. Jadi harus bisa menghadapi. Bagaimana teknik menghadapi siswa dari berbagai karakter dan umur. Inilah keindahan guru dan daya tarik menjadi seorang guru. Guru bekerja secara menarik dan mengasyikkan. Bercita-cita menjadi guru dan jangan disia-siakan pengalaman ini,” ungkap beliau.

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Tempati Kampus Baru

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Tempati Kampus Baru

    Suasana kegembiraan hari ini tengah menyelimuti segenap pegawai, dosen, dan mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Bagaimana tidak, hari ini adalah hari bersejarah bagi kita, karena pada hari ini, Rabu 06 April 2016 Menteri Agama RI, Bapak Lukman Hakim Saifuddin berkenan meresmikan Gedung Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang berlokasi di Jl. Syech Nawawi Al-Bantani berdekatan dengan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B).

    Gedung FTK adalah bagian kecil dari mimpi besar mewujudkan kawasan kampus Islam terpadu di Banten, dengan luas lahan 49 ha, terletak di kawasan pusat pemerintahan Provinsi Banten berhadapan dengan kantor gubernur akan dibangun 9 Fakultas lagi, termasuk sarana penunjang akademik dan pusat bisnis menuju kemandirian pendidikan tinggi.

    Selain Menteri Agama, acara peresmian ini juga dihadiri oleh Gubernur Banten, yang dalam hal ini diwakili oleh ASDA II bidang Pembangunan dan Kesra, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten, Bapak H. Agus Salim, Bapak Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, M.A selaku Dirjen Diktis Kementerian Agama RI, Bapak Drs. H. Ahmad Taufik Nuriman, M.A selaku Ketua Umum Ikatan Alumni IAIN Banten. Hadir juga pada kesempatan kali ini, para alim ulama, MUI Pusat dan Provinsi, Wakapolda Provinsi Banten, dan juga para guru besar.

    Dalam amanatnya, Bapak Menteri Agama RI berpesan kepada seluruh civitas akademika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan agar menjadikan kampus ini sebagai kawah candradimuka yang menghasilkan lulusan berdayasaing lokal, regional, dan internasional. Mampu berkiprah tidak hanya di tingkat lokal kedaerahan saja. Namun juga di pentas nasional dan internasional dengan tetap membawa ciri khas kedaerahan di Banten. Beliau juga berharap bahwa IAIN mampu menghasilkan lulusan-lulusan dengan pemikiran keislaman yang moderat dan anti kekerasan, di sinilah seharusnya lahir pemikir-pemikir Islam yang mencerahan dan mendamaikan.

    Akhirnya, peresmian ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Menteri Agama yang disaksikan oleh seluruh peserta yang hadir dan terdokumentasi sebagai pengingat dalam sejarah.

    “Dulu ayahnya, pak Saefudin Juhri pada tahun 1962. Sekarang putranya Lukman Hakim Saefuddin pada tahun 2016. Masya a Allahhhh…. Itulah indahnya takdir. Terimakasih Pak Menteri Agama. Sudah istimewa. Pertamakali di Indonesia, ayah dan putranya meresmikan IAIN Banten”, begitu ucapan yang muncul dari salah seorang peserta yang hadir dalam peresmian ini. Sebuah kenyataan yang sebelumnya tidak disadari oleh Bapak Lukman Hakim sendiri. Tidak ada yang kebetulan. Semuanya pasti mengandung hikmah dan menyiratkan sebuah keistimewaan bagi institusi kita ini. Selamat! Sukses! Dan selamat bertransformasi menjadi UIN!