Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Author: admin_ftk

  • Seminar International AICIEL 2023 diminati Peneliti-peneliti Muda

    Seminar International AICIEL 2023 diminati Peneliti-peneliti Muda

    Plenary Session Seminar Internasional AICIEL 2023 yang telah terselenggara pada tanggal 7 November 2023 (kemarin, ed) dilanjutkan pada Panel Session hari ini (Rabu, 8/11) yang berlangsung secara hybrid, online maupun offline. Tercatat sebanyak 70 presenter hadir secara onsite/offline dan 50 orang hadir secara daring/online (via zoom) untuk mempresentasikan hasil makalahnya di Gedung PPG, UIN SMH Banten.

    Para Peserta, PIC, Presenter yang berdatangan pada hari kedua, Rabu 8 November 2023

    Presenter dan peserta dari berbagai Universitas se-Indonesia hadir dałam acara Seminar International sebagai salah satu rangkaian dari the 2nd AICIEL 2023, mulai dari Universitas Indraprasta PGRI, UIN Imam Bonjol Padang dan masih banyak lainnya. Acara berlangsung interaktif karena dilakukan secara online via zoom dan offline di gedung PPG FTK UIN SMH Banten.

    Presenter dari UIN Imam Bonjol Padang pada sesi Offline, gedung PPG FTK UIN SMH Banten

    Presentasi Online Via Zoom

    Antusiasme Para Peserta Offline dalam kegiatan Seminar International AICIEL 2023

    Foto bernama Panitia dan PIC AICIEL 2023

    Panitia mencatat, “lebih dari 122 artikel peserta dari seluruh Indonesia yang mengikuti AICIEL 2023″, demikian disebutkan oleh Teguh Fachmi selaku Ketua Panitia AICIEL tahun ini. Output dari artikel ini diharapkan akan publish di Proceeding Seminar dan beberapa artikel terpilih akan diterbitkan ke Jurnal terakreditasi SINTA 3, 4 dan 5 setelah proses review yang ketat (double blind review). Hasil diskusi ini diharapkan menjadi rekomendasi untuk memperdalam dan mengembangkan integrasi keilmuan antara pendidikan Islam, bahasa, dan teknologi.
    (Kontributor: Fidry, Editor: Onny)

  • Detik-Detik yang Sangat Berharga

    Detik-Detik yang Sangat Berharga

    Seorang menteri di Baghdad telah berlaku lalim terhadap kekayaan seorang wanita tua. Hartanya dirampas dan semua hak wanita itu dirampok. Tapi si wanita itu dengan berani mengadukan kelaliman itu kepada menteri dimaksud sambil menangis dan memprotes kekejamannya. Sang menteri sama sekali bergeming dan tak menyadari kekejamannya terhadap si wanita.

    Wanita itu kemudian mengancam, “Jika engkau tidak menyadarinya juga, aku akan memohon kepada Allah agar engkau celaka.” Menteri itu malah tertawa terkekeh-kekeh dan mengejek wanita itu seraya berkata dengan angkuh, “Berdoalah di sepertiga akhir malam.” Wanita itupun pergi meninggalkannya.

    Setiap hari, pada sepertiga malam terakhir, ia selalu berdoa. Tak berapa lama kemudian, menteri itu dimakzulkan, dan seluruh hartanya disita. Ia diikat di tengah pasar dan dicambuk sebagai hukuman ta’zir atas kejahatannya kepada rakyat. Pada saat itu si wanita tua lewat, dan melihat siapa yang diikat. Katanya, “Engkau benar. Engkau telah menganjurkan kepadaku untuk berdoa di sepertiga malam terakhir, dan terbukti sepertiga terakhir malam itu memang waktu paling baik.”


    Sepertiga malam itu sangat mahal dalam kehidupan kita, sangat berharga. Sebab itulah Rabb Yang maha Mulia berfirman. “Adakah seseorang yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku berikan apa yang dia minta, adakah orang yang meminta ampun kepada-Ku sehingga aku ampuni dia, dan adakah orang yang berdoa kepada-Ku lalu Aku kabulkan doanya.”

    Sedari remaja, dan dari sekian banyak cerita yang pernah saya dengar, ada sebuah peristiwa yang sangat membekas dalam hidupku yang tidak mungkin saya lupakan. Yang saya rasakan saat itu adalah bahwa tak ada yang lebih dekat daripada Dzat Yang Maha Dekat, yang memiliki jalan keluar, pertolongan, dan kebaikan.

    Ceritanya begini, waktu itu saya bersama sejumlah pumpang lainnya terbang dari Abha menuju Riyadh, bertepatan dengan pecahnya Krisis Teluk. Di dalam pesawat yang sedang terbang itu, dikabarkan kepada seluruh penumpang bahwa pesawat akan kembali ke bandara Abha karena ada kerusakan. Kamipun kembali ke Abha, dan kru memperbaiki pesawat.

    Setelah kerusakan diperbaiki, kami terbang lagi. Namun ketika kami sudah mendekati Riyadh, roda pesawat tak mau turun. Selama satu jam, pesawat hanya berputar-putar di atas kota Riyadh. Pilot telah berusaha melakukan pendaratan sebanyak sepuluh kali namun setiap kali sudah dekat ke landasan dan berusaha mendarat selalu gagal, dan pesawatpun terbang lagi. Saat itu kami panik, dan banyak diantara kami yang sudah pasrah.

    Para penumpang wanita menangis. Saya lihat air mata mengalir deras di pipi. Kini kami berada di antara langit dan bumi menunggu kematian yang bisa lebih cepat dari kerdipan mata. Teringat olehku segalanya, namun tak ada yang lebih baik dari amal shaleh. Hati saya segera tertuju kepada Allah dan alam akhirat. Dan, dunia menjadi sangat tidak berharga. Saat itu, yang selalu keluar dari bibir kami adalah, Laa Ilaaha ilallallaah wahduhu laa syariikalah lahul mulk wa lahul hamd wa huwa’alaa kulli syai’in qadiir (Tidak ada Ilah selain Allah, satu-satunya, tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nya semuau kerajaan dan pujian, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).

    Kalimat ini meluncur dengan jujur dari bibir kami. Seorang Syaikh yang sudah berumur berdiri dan berseru kepada seluruh penumpang untuk meminta perlindungan kepada Allah, berdo’a kepada-Nya, memohon ampunan-Nya, dan bertobat atas segala kesalahannya.

    Allah sendiri telah menjelaskan tentang sifat manusia, Maka tatkala mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya (QS Al-‘Ankabut: 65)

    Kamipun berdoa kepada Dzat Yang Mengabulkan doa orang yang dalam keadaan terjepit, seperti yang dilakukan oleh orang yang terjepit. Kami betul-betul khusyu’ dalam doa kami. Tak berapa lama, pada usaha yang kesebelas dan keduabelas kami bisa mendarat dengan selamat. Ketika turun dari pesawat kami seperti baru saja keluar dari kuburan. Jiwa kami kembali seperti sedia kala, air mata sudah mengering, dan senyuman kembali mengembang. Sungguh agung kebaikan Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi itu.

    Berapa banyak kita memohon kepada Allah saat bahaya menimpa, tatkala bencana itu hilang kita melupakan-Nya.

    Di lautan kita berdoa kepada-Nya agar kapal kita selamat, namun ketika sudah kembali ke darat kita durhaka kepada-Nya.

    Kita menaiki angkasa dengan aman dan santai, tidak jatuh karena Yang menjaga adalah Allah.

    Semua ini adalah kebaikan dan bantuan Yang Maha Pencipta.


    Sumber: Laa Tahzan, karya Dr. Aidh Al-Qarni, terbitan Qisthi Press.

  • Berbuatlah

    Berbuatlah

    Walid bin Mughirah, Umayyah bin Khalaf, dan Al-`Ash bin Wail telah membelanjakan hartanya untuk memerangi risalah dan melawan kebenaran, “Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan.” (QS Al-Anfal: 36)

    Namun kebanyakan kaum muslimin justru kikir dengan harta mereka, sehingga tidak terbangun menara keutamaan dan tugu keimanan, “Dan, barangsiapa yang kikir maka sesungguhnya dia kikir terhadap dirinya sendiri.” (QS Muhammad: 38)

    Demikianlah gambaran tekad kuat para durjana dan kelemahan orang-orang yang bisa dipercaya.

    Dalam memoar Golda Mier, mantan Perdana Menteri Israel, yang berjudul Malice, disebutkan bahwa dalam satu fase hidupnya dia harus bekerja selama enam belas jam tanpa istirahat demi mempertahankan prinsip-prinsipnya yang sesat dan pikiran-pikiran yang menyimpang itu, hingga akhirnya berhasil melahirkan negara Israel bersama-sama dengan Ben Gurion. Kalau mau silahkan membaca buku dimaksud.

    Saya sendiri sering menyaksikan generasi kaum muslimin yang sama sekali tidak pernah berbuat, meski hanya satu jam saja. Mereka larut dalam main, makan, minum, tidur, dan menghabiskan waktu percuma, Apakah sebabnya apabila dikatakan kepada kamu, “Berangkatlah (untuk berjuang) pada jalan Allah” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu (QS At-Taubah: 38)

    Umar adalah sosok yang sangat giat bekerja siang malam. Dia hanya menyempatkan tidur sebentar. Sampai-sampai keluarganya menegurnya, “Engkau tidak tidur?” Tapi teguran itu dijawab oleh Umar, “Jika aku tidur di malam hari maka sia-sialah diriku, dan jika aku tidur di siang hari maka sia-sialah rakyatku.”

    Dalam memoar seorang tiran, Mose Dayan, yang berjudul The Sword and Rule dituliskan bahwa dia harus terbang dari satu negara ke negara yang lain, dari kota satu ke kota yang lain, siang dan malam, terang-terangan dan sembunyi-sembunyi, harus menghadiri berbagai pertemuan, mengadakan konferensi, mengatur kesepakatan dan perjanjian, dan tak lupa menulis dalam catatannya. Sayang sekali memang, bahwa orang yang lebih pantas menjadi saudara kandung kera dan babi seperti dia, justru bisa menunjukkan keuletan seperti ini. Sebaliknya, kebanyakan kaum muslimin justru menunjukkan kemalasannya. Inilah tekad orang durjana dan kelemahan orang yang bisa dipercaya.


    Umar bin Khattab telah menyatakan perang terhadap semua bentuk pengangguran, kemalasan, dan ketidakgiatan. Bahkan Umar bin Khattab pernah menarik keluar para pemuda yang diam di dalam mesjid dan tidak melakukan apa-apa. Umar memukul mereka dan berkata, “Keluar kalian, cari rezeki. Langit tidak akan menurunkan emas dan perak.”

    Kemalasan dan ketidakgiatan hanya akan melahirkan pikiran-pikiran yang negatif, kesengsaraan, penyakit kejiwaan, kerapuhan jaringan syaraf, keresahan, dan kegundahan. Sedangkan kerja dan semangat akan mendatangkan kegembiraan, suka cita dan kebahagiaan.

    Segala kecemasan, keresahan, kegundahan, dan penyakit-penyakit intelektual, syaraf dan jiwa, akan berakhir bila masing-masing kita menjalankan peranannya dalam hidup ini. Sehingga semua lapangan kerja menjadi ramai. Pabrik-pabrik menjadi produktif, tempat-tempat kerja akan sibuk, lembaga-lembaga sosial dan dakwah dibuka kembali, dan pusat-pusat kegiatan budaya dan ilmiah marak di mana-mana. Firman Allah,
    “Katakanlah: ‘Bekerjalah kamu sekalian’.”
    “Menyebarlah di permukaan bumi.”
    “Bersegaralah!”
    “Cepat-cepatlah.”

    Juga sabda Rasulullah, “Sesungguhnya Nabi Allah Daud akan makan dari hasil kerja tangannya.”

    Al-Rasyid memiliki sebuah buku yang berjudul Shin’atul Hayat (Merancang Kehidupan). Dalam buku ini ia berbicara banyak tentang masalah ini dan menyebutkan bahwa banyak orang yang tidak memainkan peran yang seharusnya mereka perankan dalam kehidupan ini, “Mereka hidup, tapi seperti orang yang sudah mati. Mereka tidak menangkap apa rahasia dibalik kehidupan mereka, mereka tidak melakukan yang terbaik untuk masa depan, umat maupun diri mereka sendiri.”

    Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak pergi berperang. Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak turut berperang) yang tidak mempunyai udzur dengan orang yang berjihad di jalan Allah. (QS An-Nisa’: 94)

    Seorang seorang perempuan kulit hitam yan menyapu mesjid Rasulullah telah memainkan perannya dalam kehidupan. Dan, dengan peran yang dia mainkan dia masuk surga.

    Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik walaupun dia menarik hatimu. (QS Al-Baqarah: 221)

    Demikian pula budak yang mengerjakan mimbar Rasulullah, telah melakukan apa yang seharusnya dia lakukan. Dan, dia memperoleh pahala atas apa yang dia lakukan, karena memang bakatnya di dunia pertukangan.

    Orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya. (QS At-Taubah: 79)

  • AICIEL 2023

    AICIEL 2023

    International Conference on Islamic Education and Language 2023. This conference will be a valuable forum for sharing knowledge, experiences and ideas with fellow practitioners and thinkers working in the field of education in Southeast Asia, South Asia and the Middle East.

    Faculty of Tarbiya and Teacher Training (FTK) of UIN SMH Banten invites you to attend and participate in the:

    2nd Annual International Conference on Islamic Education and Language (AICIEL) 2023.

    Tuesday, 7th-8th November 2023 (Hybrid, offline and online)

    Theme:
    The Future of Learning: Emerging Trends and Innovations in Islamic Education, Science, and Technology

    🎙 Speakers:
    Associate Prof Abdul Talib (UPSI, Malaysia)
    Muhammad Zuhdi, M.Ed,. Ph.D. (UIN Syarif Hidayatullah, Indonesia)
    Dr. Subhan, M.Ed (UIN Sultan Maulana Hasanuddin, Indonesia)
    Prof. Shakeel Ahmed Shakeel (Alhamd Islamic University, Pakistan)
    Dr. Ali Said Al Matari (A’sharqiyah University, Oman)
    Dr. Lateef Najah Alqassab (University of Warith Al-Anbiyaa, Iraq)
    Prof. Dr. Sherif Ismail (Umm al Qura University, Saudi Arabia)

    📝 CALL PAPER
    1. Islamic Religious Education
    2. Language Teaching
    3. Primary Teacher Education
    4. Early Childhood Education
    5. Education and Management
    6. Guidance and Counseling in Islamic Education

    Published in:
    1. E-Proceeding with ISSN
    2. Selected papers will be promoted to be published in journals: Tarbawi (Sinta 3), Assibyan (Sinta 3), Geneology (Sinta 4), Al-Ittijah (Sinta 5), Loquen (Sinta 3).

    📌 Important dates:
    Register Now
    https://bit.ly/AICIELPresenter2023 (Presenter)
    https://bit.ly/AICIELParticipant2023 (Participant)

    📌 Important dates:
    1. Abstract submission: 1st Agustus 2023- 17th September 2023
    2. Notification selected abstract: 18th September 2023
    3. Full paper submission: 19th September- 29th October 2023 Template: https://bit.ly/templateAICIEL
    4. International conference: Tuesday, 7-8 November 2023

    📌 Registration Fee
    Presenter (offline)
    Rp. 350.000 (presenter non-student)
    Rp. 100.000 (Presenter Student)

    Presenter (online)
    Rp. 100.000 (Presenter non-student)
    Rp. 75.000 (presenter student

    More info:
    ☎ Teguh Fahmi (+62878-8874 -5332)
    ☎ Wulan Fauzia (+62821-2310-1514)

    See you at the conference 🎉

  • Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten baru-baru ini menggelar acara Studium Generale dengan tema “Islamic Quantum Learning Melejitkan Potensi Meraih Prestasi.”

    Serang, 5 Oktober 2023 – Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten kembali menyelenggarakan kegiatan Studium Generale dengan tema “Islamic Quantum Learning Melejitkan Potensi Meraih Prestasi”. Kegiatan yang berlangsung di semester ganjil Tahun Akademik 2023/2024 ini bertujuan memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang penerapan Quantum Learning dalam perspektif Islam, guna membantu mereka memaksimalkan potensi diri untuk mencapai prestasi yang gemilang.

    Acara ini menghadirkan Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag., M.Si. sebagai narasumber utama. Beliau adalah pakar pendidikan Islam yang dikenal akan pendekatannya dalam menggabungkan metode pembelajaran modern dengan prinsip-prinsip Islam. Dalam pemaparannya, Prof. Abdul Mujib menjelaskan bahwa Islamic Quantum Learning adalah pendekatan yang tidak hanya fokus pada penguasaan materi akademik, tetapi juga menitikberatkan pada pengembangan spiritual dan emosional mahasiswa sebagai landasan utama untuk meraih prestasi.

    Prof. Abdul Mujib menjabarkan bahwa konsep Quantum Learning berbasis Islam ini menggabungkan metode belajar efektif dengan nilai-nilai islami, seperti keikhlasan, ketekunan, dan tawakal, yang dapat memperkuat motivasi dan semangat belajar mahasiswa. Ia menyebutkan bahwa dengan mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam proses pembelajaran, mahasiswa dapat lebih mudah mengelola potensi diri dan mencapai prestasi yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat.
    Sebagai moderator, Monalisa, M.Pd. dengan cekatan memandu jalannya acara, memfasilitasi diskusi, dan membuka ruang interaksi antara peserta dan narasumber. Pada sesi tanya jawab, mahasiswa antusias mengajukan pertanyaan seputar strategi dan teknik Islamic Quantum Learning yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan fokus dan produktivitas belajar. Monalisa juga memotivasi peserta untuk mengamalkan materi yang telah disampaikan dalam studi maupun dalam kehidupan pribadi mereka.

    Mahasiswa yang hadir sangat antusias mengikuti jalannya kegiatan, terlihat dari banyaknya pertanyaan dan diskusi yang terjadi selama acara berlangsung. Diharapkan dengan adanya Studium Generale ini, mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten dapat lebih memahami dan menerapkan Islamic Quantum Learning untuk mengoptimalkan potensi mereka, sehingga mampu meraih prestasi di bidang akademik maupun dalam kehidupan bermasyarakat.

  • Tingkatkan Kelulusan Uji Pengetahuan (UP) Mahasiswa PPG, Prodi PPG FTK UIN Banten Gelar Induksi dan Workshop Tryout di Lampung

    Tingkatkan Kelulusan Uji Pengetahuan (UP) Mahasiswa PPG, Prodi PPG FTK UIN Banten Gelar Induksi dan Workshop Tryout di Lampung

    Mahasiswa/i Program Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan, Batch I yang Berdomisili di Lampung Mengikuti Serangkaian Kegiatan Tryout dan Induksi di Universitas Maarif Lampung, Jumat- Minggu (25-28/8)

    Perasaan haru dan bahagia menyelimuti puluhan peserta PPG yang berdomisili di Lampung sore itu. Empat utusan dosen wali PPG yang turut hadir mendampingi workshop tryout dan induksi ini disambut luar biasa. Mereka terharu karena akhirnya, Bapak Ibu perwakilan dosen wali yakni Dr. Maftuh Sujana, Dr. Ina Salmah Febriani, Ubaidillah, M.Pd, Peni Ramanda, M.Pd beserta dua tenaga kependidikan, M. Jaya Rahmat dan Bapak Rudi berkenan hadir. Beberapa hari sebelumnya, worksop tryout dan induksi terlebih dulu di gelar di UIN SMH Banten yang dihadiri oleh mahasiswa/i PPG dari Kab/ Kota Serang, Tangerang, Lebak, Pandeglang, dan sebagian wilayah Jawa Barat.

    Kedatangan kami disambut langsung oleh Bapak Kabiro UMALA, Bapak Mansur. Beliau menyatakan apresiasinya atas acara workshop ini dan UMALA dipercaya menjadi tempat untuk Bapak Ibu peserta PPG mengerjakan soal Tryout dan Induksi Batch I Daljab 2023 ini. Beliau juga berpesan, jangan sungkan untuk menyampaikan dan menginformasikan hal-hal/ kebutuhan apa saja yang diperlukan selama acara. Acara ini digelar selama tiga hari. Hari pertama, pembukaan dan langsung pengerjaan tryout paket I di masing-masing mapel dilanjut dengan pembahasan dan kembali mengulang TO paket I hingga pukul 21.00.

    Hari Kedua, pukul 07.30 dilanjut pembahasan paket tryout I dan bersiap pengerjaan soal TO paket 2. Acara ini memang terkesan padat namun, antusias Bapak Ibu PPG wilayah Lampung memang luar biasa. Tak terlihat wajah-wajah mengeluh. Mereka yang tak lagi muda, memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar, bertanya, menkritisi jenis soal, mencoba menjawab dan membahas dengan penuh antusias saat pembahasan dan hal ini yang memperlihatkan ‘bagusnya’ perolehan nilai sementara saat tryout ulang I. Untuk kelas Quran Hadits, saat TO ulang paket I tingkat kelulusan mencapai 90%. Hanya 1 peserta belum lulus karena kendala jarak dan beliau baru hadir saat mengerjakan TO ulang paket I.

    Selain kelas mapel Quran Hadits, di TO kedua mapel SKI dan Fiqih pun memperlihatkan perolehan yang cukup memuaskan. Peserta mengakui dan menyadari dimana titik kelemahan dan sulitnya jenis soal, sehingga pada jenis-jenis soal yang sulit itulah yang perlu pengulangan dan pendampingan. Bapak Dr. Maftuh mendampingi langsung pembahasan soal SKI didampingi pula oleh Bapak Peni Ramanda, M.Pd sebagai dosen wali untuk pedagogik.

    Sementara itu, di kelas Mapel Bahasa Arab dan Aqidah Akhlak yang dikomandoi oleh Bapak Ubaidillah, M.Pd cukup memperlihatkan hasil yang menggembirakan. Memang tidak semua mahasiswa lulus di TO Ulang Paket I, tapi minimal mereka memahami dimana kesulitan jenis soal dan akhirnya dapat terpecahkan. Untuk soal bahasa Arab, peserta hanya kebingungan karena aplikasi yang digunakan belum bisa menerima tanda garis bawah, sehingga cukup banyak soal yang belum muncul garis bawah yang dimaksud sehingga cukup memakan waktu saat pengerjaan soal. Selain itu, semua kendala teknis semisal mahasiswa yang loading berulang-kali lalu re-login dapat kami atasi dengan baik.

    ALhamdulillah, di hari ketiga, kami menutup serangkaian acara dengan rasa syukur. Hasil TO paket 2 menunjukkan hasil yang cukup maksimal. Namun, hal ini harus terus dalam pantauan. Tryout dan induksi adalah ikhtiar sederhana yang diinisiasi oleh Prodi dan semoga dari ikhtiar ini, tingkat kelulusan mahasiswa/i PPG batch I 2023 ini semakin meningkat dan sebelumnya. Insya Allah, hasil maqshud.

    Prodi PPG

  • Prodi PPG Gelar Workshop Induksi Persiapan Uji Pengetahuan

    Prodi PPG Gelar Workshop Induksi Persiapan Uji Pengetahuan

    Untuk menguatkan kompetensi pedagogik dan profesional mahasiswa/i peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG), Prodi PPG menggelar acara Workshop Induksi Persiapan Uji Pengetahuan (UP), Minggu (20/8). Turut hadir dalam acara ini, Rektor UIN SMH Banten, Prof. Dr. H. Wawan Wahyudin, M.Pd, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Dr. Nana Jumhana, M.Ag, Wakil Dekan I, Dr. Hj. Eneng Muslihah, Ph.D, Wakil Dekan II, Dr. Apud, M.Pd, Wakil Dekan III, Dr. Ali Muhtarom, M.Si, beberapa dosen wali dan dosen pengampu PPG.

    Rektor UIN Banten memberikan sambutan

    Dalam sambutannya, Rektor UIN SMH Banten mengapresiasi workshop induksi ini. “Segala ikhtiar harus diupayakan agar mencapai hasil maksimal,” tutur Rektor. Induksi persiapan Ujian Pengetahuan (UP) adalah bagian dari ikhtiar sederhana yang dilakukan Prodi PPG. Rektor menyadari bahwa perkembangan teknologi dewasa ini turut menyesuaikan pola pembelajaran para pendidik. “Bisa jadi profesi kita diganti oleh AI, tapi satu hal yang harus kita ingat, Al-Quran sungguh telah mengajarkan kita tentang pentingnya iman. Iqra bismi rabbikalladzi khalaq, demikian firman Allah dalam Qs. al-‘Alaq,” ucap Rektor.

    Peserta Antusias Menyimak Pembekalan

    Dalam sambutannya pula, Dekan FTK, Dr. Nana Jumhana, M.Ag merasa bersyukur karena kali pertama induksi PPG dapat diadakan. “Hal ini tak lepas dari kerjakeras kita semua, Bapak Ibu. Semoga ikhtiar sederhana ini dapat memberikan sumbangsih nyata dalam tingkat kelulusan PPG Batch 1 2023 ini,” pungkas Pak Dekan.

    Workshop induksi PPG sekaligus tryout ini akan digelar selama 3 hari kedepan, hingga Selasa (22/8). Para peserta yang berasal dari Kota/Kab Serang, Pandeglang, Lebak, dan beberapa daerah di Jawa Barat ini diharapkan bisa saling mengisi, belajar, saling menguatkan dalam sesi tryout dan sesi pembahasan. Kami doakan agar Bapak Ibu sehat selalu dan lancar hingga lulus dengan hasil maksimal. Aamiin

  • Perkuat Wawasan Kurikulum Merdeka, Dosen FTK Hadiri Workshop IKM

    Perkuat Wawasan Kurikulum Merdeka, Dosen FTK Hadiri Workshop IKM

    Demi membekali pengetahuan dosen terkait dengan implementasi kurikulum merdeka, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) menggelar acara Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah/ Madrasah bagi Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Rabu (16/8) di Aula Lantai I, Gedung A, FTK. Acara ini sangat penting dilakukan mengingat sekolah/ madrasah mitra FTK telah menerapkan kurikulum merdeka dalam pembelajarannya. Turut hadir dalam acara ini Wakil Dekan I FTK Dr. Hj. Eneng Muslihah, Ph.D, Wakil Dekan II, Dr. Apud, M.Ag, beserta puluhan dosen di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

    Dekan FTK memberikan sambutan

    Dalam sambutannya, Dekan FTK, Dr. Nana Jumhana, M.Ag menyambut baik terselenggaranya Workshop IKM ini mengingat dosen FTK diharapkan mampu menerapkan kurikulum ini dalam pola pembelajaran Mata Kuliah Pedagogik. Di samping itu, sekolah-sekolah mitra Program Pengenalan Lapangan Persekolahan baik di madrasah maupun sekolah, sebagian besar telah menggunakan kurikulum merdeka. Ibu Siti Rohmawati, S.Pd.i, M.M, selaku narasumber acara ini, sangat bahagia bisa terlibat langsung dalam sharing praktik baik IKM bersama dosen-dosen FTK.

    Narasumber memberikan materi

    Ibu Siti Rohmawati mengungkap bahwa kurikulum merdeka sebagai alternatif kurikulum yang ditawarkan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sebagai kebutuhan yang saat ini dirasakan terlebih saat virus Covid-19 melanda dunia. Banyak siswa yang kehilangan semangat belajar (learning loss). Sehingga, dengan adanya kurikulum merdeka, ini dapat diaplikasikan secara berproses di satuan pendidikan.

    “Studi-studi nasional maupun  internasional, salah satunya PISA  menunjukkan bahwa banyak siswa kita  yang tidak mampu memahami bacaan  sederhana atau menerapkan konsep  matematika dasar Skor PISA tidak mengalami peningkatan  yang signifikan dalam 10 sampai 15 tahun  berada di bawah kompetensi minimum  membaca dan matematika. Survey lain juga menyebutkan bahwa kesenjangan kualitas pendidikan dan virus Covid-19 juga memperparah kondisi ini.” tutur Siti Rohmawati.

    Lalu, apa yang membedakan kurikulum 2013 (kurtilas) dengan kurikulum merdeka? Perbedaan mendasarnya, urai Siti Rohmawati ada pada analisis Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan Pembelajaran (TP), ATP, Modul Ajar. “Seorang guru, harus pandai menganalisis CP dari tiap masing-masing, apakah sesuai diterapkan sesuai dengan kelas yang akan diajar?” ucap Siti.

    “Perbedaan mendasar kurtilas dengan kurikulum merdeka ialah struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam  satu tahun. Kedua, fokus pada materi yang esensial, Ketiga, capaian pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun. Keempat, memberikan keleluasaan bagi guru  menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai  kebutuhan dan karakteristik peserta didik.”

    Salah seorang peserta mengajukan pertanyaan

    Kendati materi yang diberikan cukup padat, antusiasme dosen yang hadir sangat luar biasa. Pada sesi I, mulai banyak pertanyaan dari beberapa peserta utamanya langkah strategis apa yang dapat dilakukan pada pola pembelajaran. Maka, narasumber mengarahkan bahwa setiap guru sangat perlu melakukan asesmen; formatif (asesmen awal pembelajaran untuk mengetahui kesiapan belajar murid). Asesmen ini bisa menjadi acuan pembelajaran yang akan didiskusikan berikutnya). Asesmen awal ini sangat penting dilakukan dan cukup sekali saja. Penilaian ini bukan berbentuk angka namun dalam bentuk rubrik misalnya uraian (berkembang, cukup berkembang, berkembang dengan bantuan dsbnya).” tutur Siti.

    Fungsi asesmen awal/ tes formatif ini bagi Siti, sangat krusial agar guru dapat melihat aneka perbedaan minat, bakat dan gaya belajar masing-masing siswa. Selain itu, rubrik harus mengacu pada tujuan pembelajaran/ indikator.” ucapnya.

    Peserta antusias mengikuti workshop

    Pertanyaan berikutnya, bagaimana mengasesmen siswa sebelum pembelajaran? Bagaimana mengetahui bakat masing-masing anak? Silahkan guru melakukan asesment secara sederhana., misalnya memanfaatkan guru BK atau menghadirkan psikolog ke sekolah. Selain itu, manfaatkan aset dari sekolah. atau memanfaatkan layanan digital dengan link akupintar.id itu dapat mengetahui gaya belajar anak apa. Intinya, apapun kurikulumnya, baik kurtilas maupun kurmer sebetulnya harus terdiferensiasi. Karenanya, asesmen awal harus ditindak lanjuti oleh guru. Agar pola pembelajaran di kelas mampu terdiferensiasi, melakukan pola pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat siswa,” pungkas Siti Rohmawati.

    Sesi I ini masih akan berlangsung hingga selepas zuhur dimana dosen nantinya akan dipandu untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka dalam mata kuliah yang nanti akan diampu pada semester ganjil mendatang.