Studi Peran dan Pengembangan Pendidikan Islam Mazhab Syiah dan Sunni Masa Kerajaan-Kerajaan Kecil pada Periode Kemunduran Dinasti Abbasiyah
DOI:
https://doi.org/10.32678/studiadidaktika.v16i02.376


Keywords:
Syiah, Sunni, Pendidikan Islam, Kerajaan Kecil, Dinasti AbbasiyahAbstract
Tulisan ini mengkaji tentang peran mazhab Syiah dan Sunni dalam pengembangan Pendidikan Islam masa kerajaan-kerajaan kecil pada masa periode menjelang kemunduran Abbasiyyah. Kontribusi yang disumbangkan dalam bidang pendidikan Islam dari kedua Mazhab tersebut bisa dilihat dari pencapaiannya dalam melahirkan berbagai lembaga pendidikan Islam yang yang keberadaannya menjadi model bagi pendidikan pada era saat ini. Sebagai contoh adalah Madrasah Nizhomiyah yang didirikan pada masa dinasti Saljuq yang bercirikan Sunni dan al-Azhar di Mesir yang dirintis oleh dinasti Fatimiyah yang bercirikan Syiah. Semangat dalam pengembangan ilmu pengetahuan dibangun atas dasar “the science is power” di mana dengan semangat ilmu pengetahuan menjadi tolak ukur kekuatan seorang pemimpin atau penguasa. Raja atau penguasa yang baik dan disenangi rakyatnya adalah yang mencintai ilmu pengetahuan. Munculnya tokoh al-Farabi, Ibnu Sina, Ibnu Miskawaih, dan gerakan Ikhwan al-Shafa pada masa dinasti Buwaihi, tokoh al-Juwayni dan al-Ghazali pada masa dinasti Saljuq, kemudian kemunculan tokoh seperti Ibnu Khaldun pada masa dinasti Mameluk menjadi bukti sejarah bahwa mazhab Syiah dan Sunni telah memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan Islam.