Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten menyelenggarakan Seminar Internasional, yang diselenggarakan di Aula Fakultas Tarbiyah dan keguruan (FTK) pada hari Kamis tanggal 6 Juni 2024.
Seminar tersebut dihadiri oleh mahasiswa program sarjana, magister bahkan doctor pada Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, dan juga dihadiri oleh peserta dari Program Penerima Beasiswa Dana Abadi Pesantren (PPB DAP). Selain itu, seminar yang menghadirkan narasumber utama, yaitu peneliti dari Kementerian Kebudayaan Mesir sekaligus pengajar Bahasa Arab bagi Penutur Asing, DR. Ahmed Abdul Aty Abdul Aziz Ismail, juga dihadiri oleh para dosen Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
Kegiatan seminar internasional yang diinisiasi oleh Prodi PBA FTK tersebut dibuka oleh ketua Prodi PBA, Dina Indriana, M. Pd. Ia berharap bahwa seminar tersebut dapat menambah kompetensi para mahasiswa terkait pengalaman berinteraksi langsung dengan penutur Arab Asli. Ia memaparkan, tujuan utama diadakannya seminar tersebut yaitu untuk memperkaya khazanah keilmuan dan membangun suasana belajar interaktif serta komunikatif lewat stimulus yang diberikan oleh Narasumber. Dengan begitu, nuansa akademik pada Prodi PBA dapat terjaga, dan juga mahasiswa dapat memahami dan merasakan langsung ‘euphoria’ berbicara dengan Native Speaker” Tuturnya.
“Seminar seperti ini sangat perlu untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengetahui konteks bahasa Arab langsung lewat demonstrasi bahasa yang dibawakan oleh Doktor Ahmed” ujarnya.
Dimoderatori Dosen PBA, H. Irfan Salim Lc., MA, seminar pun berlangsung dengan khidmat dan menyenangkan. Doktor Ahmed mengulas secara rinci terkait Kebijakan Penggunaan Artificial Intellegent (AI) dalam pembelajaran Bahasa Arab, beserta urgensinya akal manusia terhadap penggunaan kecanggihan AI. Dewasa ini, fitur AI lumrah digunakan oleh mahasiswa untuk menunjang pembelajarannya seperti fitur menerjemahkan, berbicara, menyimpulkan, dan sebagainya.
Sementara itu, seorang mahasiswa PBA semester 6, Fanni Izzatul Millah menyampaikan perasaannya ketika diberi kesempatan berdialog langsung dengan Doktor Ahmed. “Rasanya deg-degan parah, tapi saya sangat merasa senang karena kemampuan berbicara saya ikut dinilai oleh beliau. Hal ini membuat saya semakin terpacu untuk terus melatih kemampuan berbicara dalam bahasa Arab.” Ujarnya.
Leave a Reply