HMPS PBA dan Kemenag Banten Bersinergi Lewat Audiensi Strategis
Serang, Jumat (29/8/25) menjadi hari bersejarah bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Lewat audiensi resmi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten, mereka membuka babak baru kolaborasi strategis yang tidak hanya sekadar tatap muka, tapi juga menghadirkan sinergi nyata untuk pendidikan bahasa Arab di Banten. Acara ini lebih dari sekadar pertemuan formal. HMPS PBA UIN SMH Banten menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bidang Pendidikan Madrasah (Penma) Kemenag Banten atas kontribusinya dalam meningkatkan mutu pendidikan, khususnya di madrasah dan lembaga pendidikan berbasis agama Islam. “Ini bukan hanya soal ucapan terima kasih, tapi juga dorongan untuk terus berinovasi bersama,” ujar salah satu pengurus HMPS PBA UIN SMH Banten.

Dalam audiensi ini, mahasiswa PBA UIN SMH Banten memperkenalkan program-program kreatif yang siap digulirkan sepanjang tahun. Mulai dari Pelatihan Dasar Kepemimpinan dan Keorganisasian (PDKK), yang mengasah skill kepemimpinan dan manajemen organisasi; Gebyar Bahasa Arab dan Ilmiah (Gerabah), ajang kompetisi, seminar, dan karya tulis ilmiah untuk menumbuhkan cinta bahasa Arab; hingga Praktek Pengabdian Masyarakat (PPM), wadah mahasiswa terjun langsung memberikan manfaat bagi masyarakat.
Program-program ini bukan sekadar kegiatan akademik. Mereka dirancang untuk membentuk generasi mahasiswa berkarakter, kreatif, dan peduli sosial, sekaligus memperkuat kemitraan strategis dengan Kemenag Banten. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa dan Kepala Tim Madrasah (Penma) dapat berjalan seiring dalam menciptakan dampak positif, baik untuk pengembangan akademik, peningkatan kapasitas mahasiswa, maupun pelayanan pendidikan bagi masyarakat luas.
Dengan semangat inovasi dan kemitraan, HMPS PBA UIN SMH Banten menunjukkan bahwa pendidikan bahasa Arab bukan hanya soal teori, tapi juga tentang aksi nyata, sinergi, dan kontribusi sosial. Audiensi ini menegaskan satu hal: ketika mahasiswa dan lembaga pemerintah bersinergi, hasilnya bisa jauh lebih besar daripada sekadar rencana di atas kertas.