Mini Conference Multikulturalisme: Eksplorasi Budaya Lokal dan International bersama UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Program Studi Tadris Bahasa Inggris (TBI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten kembali menyelenggarakan mini conference bersama 150 mahasiwa angkatan 2022 yang berkolaborasi bersama Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung yang  sekaligus menjadi tempat penyelengaraan kegiatan tersebut pada Jum’at, 20 Desember 2024 lalu.

Acara ini disambut hangat oleh pihak Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, yang menunjukkan antusiasme mereka dalam mendukung kegiatan akademik yang mendalam dan bermanfaat bagi mahasiswa. Pembukaan acara dilakukan oleh perwakilan dari Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, yang menekankan pentingnya pengembangan wawasan multikultural sebagai bekal bagi generasi penerus untuk menjadi pendidik global yang siap menghadapi tantangan dunia yang semakin terhubung. Sambutan ini menunjukkan bahwa kedua universitas berkomitmen untuk mendukung pertukaran budaya dan meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat perguruan tinggi.

‘’Multiculturalism’’ menjadi tema dalam mini conference kali ini, mengingat pemahaman multikultural menjadi aspek penting bagi mahasiswa Tadris Bahasa Inggris sebagai calon pendidik yang akan berinteraksi dengan beragam budaya. Seminar ini membahas perbandingan budaya lokal, seperti Baduy, dengan budaya internasional, seperti Prancis, untuk menunjukkan bagaimana nilai-nilai dan norma budaya memengaruhi komunikasi dan perilaku sosial.

Seminar ini menghadirkan pembicara yang kompeten dan beragam, yaitu mahasiswa UIN Banten yang mendalami budaya Baduy, memberikan wawasan tentang kearifan lokal yang unik dan nilai-nilai tradisional masyarakat Baduy. Selain itu, mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung turut serta dengan paparan menarik mengenai budaya Prancis, termasuk tata krama, kebiasaan, dan cara berpikir masyarakat Prancis dalam konteks global. Untuk memperkuat diskusi, Anugrah Imani, Ph.D. dosen  dari UIN Bandung dan Dr. Hj. Anita, S.S., M.Pd. sebagai ketua jurusan Tadris Bahasa Inggris sekaligus dosen pengampu mata kuliah Multiculturalism and Language Education UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, dalam presentasinya juga memberikan sudut pandang akademis yang mendalam serta pengalaman praktis terkait multikulturalisme, sehingga seminar ini menjadi platform pembelajaran yang kaya dan berimbang bagi para peserta.

Seminar dan studi lapangan ini juga memperluas wacana multikulturalisme dengan mengaitkannya pada destinasi wisata budaya dan edukasi di Jawa Barat, seperti Museum Sri Baduga, Masjid Raya Al-Jabar, dan Taman Wisata Sari Ater. Museum Sri Baduga memberikan wawasan sejarah yang mendalam tentang masyarakat Sunda, membangun penghargaan terhadap keberagaman lokal. Masjid Raya Al-Jabar, dengan arsitektur megah yang memadukan nilai-nilai Islam dan budaya lokal, menjadi simbol harmoni tradisi dan inovasi. Taman Wisata Sari Ater, selain menjadi tempat relaksasi, menawarkan pengalaman edukasi tentang nilai-nilai kearifan lokal melalui interaksi dengan masyarakat dan lingkungannya.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa diajak untuk merefleksikan prinsip “When in Rome, do as the Romans do” dalam konteks yang lebih luas, yakni bagaimana memahami, menghormati, dan beradaptasi dengan budaya setempat menjadi kunci keberhasilan dalam berinteraksi di berbagai lingkungan. Seminar ini tidak hanya memperkaya wawasan budaya dan akademik, tetapi juga membekali mahasiswa dengan keterampilan kritis, kemampuan beradaptasi, serta sikap penghargaan terhadap keberagaman yang menjadi fondasi penting dalam membentuk pendidik global yang inklusif dan kompeten.(Silva)

GALERY

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *