Home » Blog » Prodi PAI Gelar Kuliah Pakar Pendidikan Kewarganegaraan; Sorot Pentingnya Pendidikan Berbasis Karakter

Prodi PAI Gelar Kuliah Pakar Pendidikan Kewarganegaraan; Sorot Pentingnya Pendidikan Berbasis Karakter

Prodi PAI – Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) kembali menjadi sorotan sebagai salah satu mata kuliah penciri nasional universitas yang strategis dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia. Mata kuliah ini dinilai memiliki peran vital dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan, demokrasi, dan toleransi di tengah tantangan globalisasi dan kemajuan teknologi yang semakin pesat. Mengingat pentingnya isu ini, maka Prodi PAI menggelar webinar kuliah pakar bertajuk ‘Peran Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi’, Kamis (28/11). Turut hadir dalam acara tersebut Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK), Dr. H. Nana Jumhana, M.Ag, Kaprodi PAI Drs. H. Saefudin Zuhri, M.Pd, Sekprodi PAI, Dr. Ina Salmah Febriani H, M.A, Dosen Pengampu MK Pendidikan Kewarganegaraan, Tubagus Syihabudin, pembicara webinar Dr (C) Damanhuri, M.Pd, serta seluruh mahasiswa Prodi PAI.

Dekan FTK menyambut senang dan mengapresiasi acara ini meski di tengah hiruk pikuk penyelesaian borang akreditasi. “Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Mata Kuliah Penciri Nasional menempati peranan strategis yang sangat penting untuk membentuk karakter mahasiswa. Kita tahu, perkembangan teknologi menyisakan PR besar kita bersama untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter, moral juga cinta tanah air,” tuturnya.

Memperkuat Identitas Bangsa
“Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian terhadap pendidikan karakter melalui PKn semakin meningkat.” ujar Damanhuri, yang juga pengampu MK PKN di FTIK Untirta. “Hal ini bisa jadi, perkembangan teknologi kerap kali mempengaruhi pola perilaku manusia,” lanjutnya. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan bahwa PKn tidak hanya bertujuan mengajarkan tentang sistem pemerintahan atau konstitusi, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Mantan Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim, dalam pidatonya di Hari Guru Nasional tahun 2023, mengatakan, “Pendidikan Kewarganegaraan adalah fondasi untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki empati dan tanggung jawab sosial.”

“Sejalan dengan pendapat tersebut, kita menyadari bahwa PkN boleh jadi seperti MK yang jenuh bagi teman-teman mahasiswa, tapi disadari maupun tidak, MK ini turut membantu kita untuk kembali sadar bahwa pilar utama majunya suatu bangsa, dinilai bagaimana warga negaranya cinta terhadap tanah airnya,” ucap Damanhuri.

Tantangan dan Solusi
Namun, implementasi PKn di lapangan masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti pendekatan pembelajaran yang kurang menarik dan minimnya integrasi dengan isu-isu terkini. Sebuah survei menunjukkan bahwa banyak siswa memandang PKn sebagai pelajaran hafalan semata, tanpa memahami relevansinya dengan kehidupan mereka. Untuk mengatasi hal ini, beberapa lembaga pendidikan misalnya sekolah telah mengadopsi metode pembelajaran berbasis proyek dan diskusi interaktif. Contohnya, SMA 5 Bandung yang mengadakan simulasi sidang parlemen sebagai bagian dari pembelajaran PKn. Kepala Sekolah, Sri Wahyuni, menyebut kegiatan ini sebagai cara efektif untuk melibatkan siswa secara aktif. “Melalui simulasi ini, siswa belajar tentang demokrasi secara langsung, sehingga nilai-nilai kewarganegaraan lebih mudah dipahami,” jelasnya. Tak hanya sekolah, universitas semestinya juga mampu menjadi agent of change bagaimana karakter mereka dibentuk utamanya dengan penanaman nilai-nilai luhur Pancasila.

Kolaborasi Antara Sekolah dan Komunitas
Selain itu, kolaborasi antara sekolah, universitas dan komunitas menjadi langkah strategis untuk menghidupkan nilai-nilai kewarganegaraan. Beberapa komunitas seperti Forum Anak dan Gerakan Sadar Konstitusi kerap mengadakan kegiatan di sekolah untuk memberikan pemahaman langsung kepada siswa tentang hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara.

Pendidikan untuk Masa Depan
Dengan berbagai upaya ini, PKn diharapkan dapat terus relevan dan menjadi sarana untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan masa depan. Tidak hanya menjadi warga negara yang baik, tetapi juga individu yang mampu berkontribusi secara positif bagi masyarakat dan dunia.

Seiring dengan berkembangnya zaman, transformasi dalam pembelajaran PKn menjadi kebutuhan mendesak. Diharapkan, pendidikan ini mampu menjadi pilar kokoh dalam membangun bangsa yang berkarakter, toleran, dan bermartabat.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top