Prodi PAI— Untuk menguatkan kompetensi menulis artikel Quran berbasis website, Prodi PAI FTK UIN SMH Banten hari ini menggelar acara pelatihan menulis artikel Quran berbasis Website yang diampu langsung oleh Bapak Wildan Imaduddin Muhammad, M.A, Dosen IAT UIN Syahid Jakarta sekaligus program menejer Pusat Studi Quran (PSQ), Rabu (4/12). Dalam uraian pembukanya, Wildan mengakui bahwa menulis adalah kompetensi akhir setelah kita meluangkan waktu untuk membaca. “Artinya, kita tidak akan pernah bisa menghasilkan tulisan yang berkualitas kalau belum terbangun rasa ingin tahu terhadap suatu isu. Untuk bisa mengetahuinya secara komprehensif, maka kita harus mau membaca,” tutur Wildan
Namun, kemampuan membaca juga terpengaruh dengan aktivitas keseharian. Kurangnya minat membaca menyebabkan seseorang kurang terampil dalam mengolah informasi. Terlebih, tantangan zaman digital seringkali informasi instan mengalihkan perhatian dari bacaan mendalam. “Jika teman-teman berada dalam situasi seperti ini, maka cobalah luangkan waktu untuk membaca tenang dengan menyingkirkan distraksi/ gangguan di sekitar, upayakan membaca buku/ jurnal meski hanya 10-15 menit dalam sehari,” ucap Wildan. Dalam kaitan membaca, kiranya ada lima tingkatan yakni literal reading, inferential reading, critical reading, creative reading, reflective reading. Dari lima tingkatan membaca tersebut, tingkatan yang paling rendah adalah literal reading, yang dimana proses membaca cepat dan sekilas tanpa mengkritisi lebih dalam apa yang dibaca. Sementara itu, tingkat paling tinggi yakni reflective reading yakni proses membaca reflektif yang menuntut kita untuk mencerna dan memahami isi bacaan dengan baik. “Nah, untuk membangun kualitas membaca yang bagus, tentu perlu proses dan latihan, tidak instan. Karena itu, teman-teman bisa memilih buku bacaan yang menarik dan mudah untuk dicerna terlebih dulu. Bacalah buku tersebut hingga tuntas,, catatlah poin-poin / insight menarik dari buku itu secara jelas,” ujar Wildan
Selain diberikan penguatan tentang kemampuan membaca, Wildan juga memberikan tips dan trik menulis artikel Quran di website. Sebagaimana kita tahu, menulis di website memiliki gaya selingkung yang tentu berbeda dengan menulis karya akhir skripsi, misalnya. Wildan menekankan bahwa menulis di website harus memperhatikan SEO (Search Engine Optimation). SEO ini sangat berguna untuk pencarian tema dan menentukan tema populer yang sedang hits di masyarakat. “Cara yang paling mudah ialah teman-teman melihat dulu fenomena apa yang sedang viral di masyarakat lalu menuliskan poin-poin penting yang berkenaan, cari rujukan atau referensi yang sesuai, barulah mulai menulis,” pungkas Wildan.
Selain itu, ada beberapa upaya yang harus dilakukan mahasiswa untuk meningkatkan kualitas membaca, beberapa di antaranya ialah kecerdasan, kemauan keras, bekal cukup, (harta), bimbingan guru dan waktu yang panjang/ lama. “Artinya bahwa, kualitas tulisan kita seiring waktu akan terbentuk dari bagaimana intensitas membaca kita,” pungkas Wildan.
Dalam kalimat penutupnya, Wildan mengetengahkan bahwa menjadi penulis bukan saja memproduksi tulisan namun juga bagaimana tulisan itu dapat memengaruhi pola pikir dan perilaku pembaca ke arah positif. Artikel Quran berbasis website menjadi jawaban bahwa untuk menghasilkan karya berjilid-jilid atau beratus-ratus halaman, kita bisa memulainya dengan satu baris paragraf yang diperoleh dari hasil pikir dan sumber rujukan yang kita baca.
Acara yang dihelat oleh Prodi PAI ini diikuti oleh lebih dari 100 mahasiswa Prodi PAI. Wakil Dekan II bidang Keuangan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Dr. Apud, M.Pd menyambut baik acara positif ini untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis mahasiswa. Beliau berharap, Prodi PAI terus menghasilkan kegiatan bermanfaat di bidang literasi, untuk menghasilkan penulis-penulis di bidang Al-Quran yang berkualitas dan pandai mengolah isu untuk memproduksi tulisan yang layak dipaca dan bermakna.