Home » Blog » Prodi PAI FTK UIN SMH Banten, IIM Jambi dan IAI Tebo Sukses Gelar Visiting Lecture

Prodi PAI FTK UIN SMH Banten, IIM Jambi dan IAI Tebo Sukses Gelar Visiting Lecture

Prodi PAI— Sebagai bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, Prodi PAI Institut Islam Ma’arif Jambi mengadakan kegiatan “Visiting Lecturer” dengan Tema Etika Profesi Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Kegiatan yang berlangsung secara virtual zoom pada hari Rabu, 28/02/2024. Turut hadir Rektor IIM Jambi, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Pendidikan IIM Jambi, Kaprodi PAI IIM Jambi, Kaprodi PAI UIN SMH Banten, Sekprodi PAI SMH Banten, Kaprodi PAI IAI Tebo, serta para Dosen dan Mahasiswa dari tiga kampus tersebut. Acara ini dibuka langsung oleh Kaprodi PAI IIM Jambi, dilanjutkan dengan Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan IIM Jambi, serta Rekor IIM Jambi yang sekaligus membuka dan meresmikan kegiatan ini. Dalam sambutannya, Rektor IIM Jambi, Bpk. Dr. Miftahur Rizik, M.Pd, berpesan bahwa tahun 2024 ini sudah saatnya antar perguruan tinggi bukan lagi bersaing, tetapi harus berkolaborasi guna meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IIM Jambi menyampaikan bahwa kegiatan visiting lecturer Prodi PAI ini merupakan kegiatan perdana yang diselenggarakan oleh Prodi PAI IIM Jambi setelah beralih menjadi institut. Harapannya, melalui kegiatan-kegiatan seperti ini, jalinan silaturahmi dan kerja sama antara perguruan tinggi, mulai dari prodi, fakultas, menjadi semakin baik.

Dalam kegiatan ini, Prodi PAI IIM Jambi mengundang dua pemateri ahli yang akan memaparkan materi Etika Profesi Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Ibu Dr. Hj. Siti Ngaisah, M. Ag. yang merupakan dosen tetap Prodi PAI UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten menjadi pemateri pertama. Kemudian, Drs. H. Afuan, M.Pd.I selaku Kaprodi dari Institut Agama Islam Tebo menjadi pemateri kedua dalam acara ini. Dalam kesempatannya, Ibu Dr. Hj. Siti Ngaisah atau yang ramah dikenal dengan Ibu Ngaisah menyampaikan dengan sangat baik materi Etika Profesi Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Berangkat dari term-term etika, ibu Ngaisah menyampaikan terdapat beberapa terminologi yang berkaitan dengan etika yakni moral, susila, adab dan akhlak. Lebih lanjut, ibu Ngaisah menjelaskan bahwa terminologi etika, moral, susila, dan adab sumbernya adalah nilai-nilai yang ada di masyarakat. Hal ini menyebabkan etika, moral, susila, ataupun adab antara satu masyarakat dengan masyarakat lain akan berbeda. Adapun term akhlak, ibu Ngaisah menjelaskan bahwa sumbernya adalah Al-Qur’an. Meski demikian, dalam Al-Qur’an hanya di sebutkan dalam satu surah yakni pada Qs. Al-Qalam. Adapun dalam hadits Nabi Muhammad Saw sangat banyak di sebutkan, contohnya adalah hadits riwayat Bukhori ‘innama bu’itstu liutammima makarimal akhlaq’.

Secara komprehensif ibu Ngaisah memaparkan bahwa akhlak merupakan sesuatu yang sangat penting ditanamkan pada anak usia dini. Karena usia dini merupakan usia yang sangat menentukan pertumbuhannya di masa depan. Akhlak, etika, dan moral yang terbentuk sejak kecil akan melekat dan menghiasi langkah individu kelak di masa dewasa. Dengan demikian, pentingnya pembentukan akhlak dilakukan sejak usia dini merupakan langkah kongkrit dalam mempersiapkan guru profesional di masa depan. Secara bahasa, profesi merupakan pengakuan, mengakui, menyatakan mampu atau ahli dalam melaksanakan pekerjaan tertentu. Dalam hal ini profesi guru, terdapat beberapa ciri atau indikator dari profesi keguruan di antaranya, 1) guru bekerja memberikan layanan kemanusiaan, 2) memenuhi berbagai persyaratan memperoleh lisensi mengajar dan persyaratan menjadi anggota organisasi guru, 3) memiliki pemahaman dan keterampilan dalam menyajikan bahan ajar, metode, dan memahami peserta didik, 4) memiliki organisasi profesional dengan fasilitas memberikan informasi yang update kepada anggotanya. Setelah itu berlanjut kepada pemaparan terkait kode etik Guru, Ibu Ngaisah menjelaskan kode etik guru Indonesia yang berdasarkan kepada hasil kongres XVI Tahun 1989.

Di antara kode etik tersebut ialah, 1) Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya dan berjiwa pancasila, 2) Memiliki dan melaksanakan kejujuran professional, 3) Guru berusaha memperoleh inormasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan pembimbingan dan pembinaan, 4) Guru menciptakan suasana sekolah sbaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar, 5) Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan, 6) Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya, 7) Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial, 8) Guru bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdiannya, 9) Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan. Sebagai penekanan, Ibu Ngaisah melengkapi kode etik guru menurut Imam Al-Gazali, diantaranya ialah, 1) Memberikan kasih sayang kepada peserta didik seperti kepada anaknya sendiri, 2) Meneladani Rasulullah (tidak menuntut imbalan), 3) Tidak memberikan predikat kepada peserta didik sebelum pantas dan kompeten untuk menyandangnya, 3) Mencegah peserta didik dari akhlak buruk, 4) Menyajikan pendidikan sesuai taraf kemampuan peserta didik, 5) Guru menjaga diri untuk tidak berlakubertentangan antara ucapan dan perilakunya.

Setelah memaparkan secara komprehensif mengenai kode etik guru, Ibu Ngaisah menutup materinya dengan menjelaskan implikasi sebagai guru profesional. Di antara implikasi tersebut adalah sebagai berikut, 1) Memiliki kualifikasi akademik minimal yang sama, 2) Mengikuti pendidikan profesi, 3) Memiliki sertifikat profesi, 4) Lulus uji kompetensi, 5) Membacakan sumpah profesi, 6) Melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) atau continous professional development. Adapun pengembangan kegiatan berkelanjutan (PKB) dalam permenag PAN dan RB nomor 16 tahun 2009 di antaranya melalui pengembangan diri (mengikuti diklat, melaksanakan kegiatan kolektif guru), publikasi ilmiah (membuat publikasi buku, membuat publikasi hasil penelitian), karya inovatif ( menemukan teknologi tepat guna, membuat alat peraga, membuat karya seni, dan lain-lain).

Setelah penyampaian materi selesai dilakukan oleh Ibu Ngaisah, materi selanjutnya di sampaikan oleh Drs. H. Afuan, M.Pd.I, dalam pemaparannya Drs. H. Afuan tidak secara panjang lebar menjelaskan materi etika, namun beliau lebih fokus kepada materi kependidikan. Menurut beliau, yang menjadi pembeda antara manusia dengan hewan adalah pendidikan. Merujuk pada pendapat Ki Hajar Dewantara pendidikan adalah upaya memajukan budi pekerti, pikiran, dan pisik anak. Selanjutnya beliau menyampaikan bahwa pendidikan berbeda dengan pengajaran, perbedaan tersebut terletak pada tujuannya, pendidikan mengutamakan pada pembentukan sikap dan akhlak, sedangkan pengajaran mengutamakan pada pembentukan keterampilan. Pendidikan waktunya relatif panjang, sedang pengajaran relatif singkat. Beliau juga menjelaskan terdapat dua macam pendidik, pertama pendidik karena kodrat yakni orang tua, kedua pendidik karena jabatan (profesi) yakni para guru. Mengakhiri pemaparan materi beliau menyampaikan bahwa seorang pendidik harus memiliki kewibawaan, karena pendidik memiliki tanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik agar dia menjadi dewasa.

Setelah sesi pemaparan materi, acara selanjutnya di buka dengan pertanyaan. Terdapat beberapa pertanyaan yang disampaikan mahasiswa yang kemudian langsung dijawab oleh kedua pemateri. Setelah terjawab semua, acara ini ditutup dengan kesan pesan dari kedua pemateri. Ibu Ngaisah berpesan semoga kegiatan-kegiatan seperti ini bisa tetap berjalan dan terus diperluas lagi jaringan dengan kampus-kampus lain, selain sebagai wasilah silaturahmi, kegiatan seperti ini juga bisa menjadi langkah awal meningkatkan kualitas dan mutu perguruan tinggi.

Penulis: Kiki Maulana

Editor: Ina S. Febriani

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top