
Pelaksanaan kuliah di awal semester menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi para mahasiswa baru. Peralihan dari siswa ke mahasiswa rupanya bukan hanya sebatas ungkapan. Akan tetapi, beban dan tanggung jawab yang dipikulnya semakin besar.
Menjadi mahasiswa tentunya terikat dengan kewajiban mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Yakni Pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Tiga kewajiban ini mesti dilaksanakan secara baik dan maksimal. Baik ketika aktif sebagai mahasiswa, maupun sebagai seorang sarjana.
Bertransformasi menjadi mahasiswa memerlukan bekal yang cukup, sehingga bisa mengamalkan Tri Dharma dengan maksimal. Pembekalan tersebut bisa dimulai dari hal yang paling sederhana. Pembekalan menjadi kewajiban bagi siapapun yang merasa peduli terhadap masa depan bangsa.
Himpunan Mahasiswa Program Studi PAI berkolaborasi dengan PAI Writing Clinic (PWC) menggelar pelatihan kepenulisan bagi para mahasiswa baru PAI tahun 2024. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 10 September 2024. Bertempat di Aula Lantai 3 Gedung Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

Kegiatan diawali dengan pembacaan kalam ilahi, kemudian dilanjut dengan sambutan-sambutan. Baik dari Kepala Prodi, Sema Fakultas, Dema Fakultas, dan Ketua HMPS. Dan diakhiri oleh sambutan dari ketua pelaksana.
Dalam sambutannya, Mahdori selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi mengungkapkan bahwa pelatihan ini begitu penting bagi mahasiswa baru. Pasalnya, banyak mahasiswa-mahasiswa yang belum terbiasa dan masih asing dalam dunia kepenulisan. Apalagi, mahasiswa-mahasiswa baru ini berasal dari berbagai latar belakang. Ada yang dari umum, maupun dari pesantren.
Lebih lanjut Mahdori menuturkan, bahwa tidak semua sekolah sudah membekali siswanya dengan keterampilan menulis. Sehingga, saat peralihan dari siswa ke mahasiswa menjadi sebuah tantangan tersendiri. Karena menjadi mahasiswa dituntut untuk mampu menulis dengan baik dan benar.
Pada saat pertemuan awal jumpa dengan mahasiswa baru (JUMABA), tidak sedikit dari teman-teman mahasiswa baru yang mengeluh karena masih bingung dengan istilah-istilah tulisan yang biasa menjadi tugas mata kuliah. Mulai dari makalah, jurnal, artikel, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, Kami sebagai pengurus Himpunan Mahasiswa merasa bertanggung jawab untuk membekali para mahasiswa baru dengan keterampilan menulis. Paling minimal mereka paham dengan makalah. Pungkas Mahdori.
Setelah sesi sambutan berakhir, kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan CV pemateri. Pemateri yang dihadirkan adalah Ketua Umum PWC FTK UIN Banten, Kang Kiki Maulana. Dalam penyampaian materi, Kang Kiki lebih fokus menjelaskan secara komprehensif terkait dengan makalah. Alasan memilih makalah sebagai topik materi, karena makalah merupakan dasar dan sering dijadikan tugas pada mata kuliah.

Melalui pemaparan yang komprehensif, Kiki memulai dengan mengenalkan komunitas-komunitas yang bergerak di bidang literasi yang ada di FTK, khususnya jurusan pendidikan agama Islam. Setelah itu, Kiki mulai menjelaskan secara umum tentang karya ilmiah dan etika akademik yang mengikatnya. Kemudian secara spesifik masuk pada pembahasan makalah. Setelah semua materi disampaikan, mulai dari pengertian makalah, urgensi, dan tujuan. Kiki menyiapkan satu makalah yang akan dikupas tuntas bab per bab, sampai dengan sub babnya.
Pada sesi kupas tuntas makalah, terlihat semua mahasiswa baru yang hadir begitu antusias dan semangat memahami apa yang disampaikan. Banyak pertanyaan yang terlontarkan dari para mahasiswa pada saat sesi ini. Dafiatun Nafiah salah satu mahasiswi baru yang hadir menyampaikan pertanyaan kepada Kiki. ‘Kang, bagaimana membuat pendahuluan yang baik? Pertanyaan Dafi.
Kiki menjelaskan kepada semua yang hadir, bahwa pendahuluan yang baik itu harus mengandung orisinalitas masalah, keunikan masalah, urgensi atau kepentingan masalah, serta manfaat dilakukannya penelitian. Kemudian Kiki menganalogikan, bahwa sebuah pendahuluan itu layaknya sebagai appetizer (hidangan pembuka) dalam sebuah makanan. Yakni sebagai pembuka dan membujuk pembaca agar mau memakan menu utama, dalam hal ini konten atau bagian isi pembahasan. Biasanya, pendahuluan ini ditulis mengikuti pola segitiga terbalik, umum-khusus-solusi. Diawali dengan pembahasan masalah secara umum, kemudian fokus dan mengerucut ke inti masalah (spesifik), dan diakhiri dengan sebuah solusi.
Mendengar jawaban-jawaban yang disampaikan Kiki, para mahasiswa mulai memahami dan memiliki gambaran tentang makalah. Salah satu peserta menyampaikan begitu puas dengan materi yang disampaikan oleh kang Kiki. “Materinya padet, penjelasannya logis dan mudah dipahami, banyak analogi yang memudahkan” tuturnya.
Semoga, dengan diselenggarakannya pelatihan menulis makalah ini bisa memberikan banyak manfaat, khususnya bagi para mahasiswa baru, dan umumnya bagi jurusan pendidikan agama Islam. Karena dengan memulai dan membiasakan menulis ilmiah dengan baik dan benar, sesuai dengan kaidah dan etika akademik, akan membantu sarjana-sarjana pendidikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.