PENINGKATAN PEMAHAMAN PADA MATERI RUKUN IMAN MELALUI MATA PELAJARAN PAI DAN BUDI BEKERTI DALAM PENERAPAN MODEL INQUIRY TERBIMBING PESERTA DIDIK (PTK di Kelas I SDN Balonggandu I Kecamatan Jatisari Kab. Karawang Provinsi Jawa Barat)
Main Article Content
Abstract
Penerapan model inquiry terbimbing yang dilaksanakan dalam pembelajaran pendidikan Agama islam materi Rukun iman pada kelas I SDN Balonggandu I. Hasil yang dicapai dari kegiatan tersebut belum mampu untuk meningkatkan prestasi siswa sesuai harapan. Hal itu disebabkan karena pengelolaan kegiatan model inquiry terbimbing belum dilakukan secara benar, seiring dengan adanya beberapa hambatan dan kelemahan yang perlu mendapatkan perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan penilaian pada kegiatan model inquiry terbimbing. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa perencanaan model inquiry terbimbing di kedua sekolah tersebut, dilakukan dengan musyawarah pada awal tahun ajaran baru, untuk menetapkan program kegiatan, sebagai bahan acuan bagi para guru dalam melaksanaan kegiatan pembelajaran. Pengorganisasian dilakukan untuk mengatur jalannya kegiatan, dengan menempatkan orang-orang terpilih pada posisi yang tepat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Pelaksanaan kegiatan model inquiry terbimbing berjalan dengan lancar, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Merupakan realisasi dari perencanaan dan pengorganisasian, yang telah disusun sebelumnya. Penilaian pada kegiatan model inquiry terbimbing dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Penilaian pada pelaksanaan program dan penilaian pada pencapaian tingkat keberhasilan prestasi siswa. Siswa yang mengikuti kegiatan model inquiry terbimbing, pada umumnya memiliki prestasi yang baik, namun belum menunjukkan peningkatan prestasi yang signifikan. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan model inquiry terbimbing, berkenaan dengan kekurangan sumber daya manusia yang berkompeten pada bidangnya dan keterbatasan dalam pemeliharaan serta perawatan peralatan dan perlengkapan yang mendukung pencapaian keberhasilan. Adanya kemampuan untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah masalah tersebut, dengan upaya yang dilakukan secara terus menerus, dapat menumbuhkan rasa percaya diri dari semua pihak demi meningkatkan prestasi yang diharapkan.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
Agus, S. (2010). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Media.
Amalia, N. F. & Pujiastuti, E. (2013). Kemampuan Berpikir Kritis dan Rasa Ingin Tahu melalui Model PBL. Prosiding Seminar Nasional Matematika X, Universitas Negeri.
Amri, S. & Ahmadi. K. I. (2010). Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif dalam Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya.
Anggareni, N., Ristiati, N., & Widiyanti, N. L. P. (2013). Implementasi Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemahaman Konsep IPA Siswa SMP. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 3(1).
Bruner, J. S. (1961). The process of education. Harvard University Press.
Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Fathurrohman. (2015). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Fathurrohman, M. (2017). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: ArRuzz Media.
Fauziyah, D. (2004). Penerapan Strategi Pembelajaran Inquiry pada Mata Pelajaran Ekonomi Pokok Bahasan Pasar. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Ekonomi, hlm 49–59, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Hamdayama, S. (2016). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung:
Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Kompetensi. Jakarta: Kencana.
Suid., Yusuf, M. N., & Nurhayati. (2017). Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri pada Subtema Gerak dan Gaya terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 16 Banda Aceh. Jurnal Pesona Dasar, 3(4).
Detagory, W. N., Hanurawan, F., & Mahanal, S. (2017). Peran Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Prosiding Seminar Nasional TEP & PDs Transformasi Pendidikan Abad 21, hlm. 926-933, Universitas Negeri Malang, Malang.
Diharjo, R. F., Budijanto, & Utomo, D. H. (2017). Pentingnya Kemampuan Berfikir Kritis Siswa dalam Paradigma Pembelajaran Konstruktivistik. Prosiding Seminar Nasional TEP & PDs Transformasi Pendidikan Abad 21, Universitas Negeri Malang, Malang.
Hamalik, O. (2013). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hamdayama. (2014). Model dan Metode Pembelajaran Kreatif. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Kristanto, Y. & Susilo, H. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VII SMP. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Universitas Negeri Malang, 22(2).
Lahadisi. (2014). Inkuiri: Sebuah Strategi Menuju Pembelajaran Bermakna. Jurnal Al-Ta’dib, 7(2).
Lunenburg, F. C. (2012). Teachers’ Use of Theoretical Frames for Instructional Planning: Critical Thinking, Cognitive, and Constructivist Theories. International Journal of Scholarly Academic Intellectual Diversity, 14(1).
Nisa, E. K., et al. (2017). Effectiveness of Guided Inquiry Learning Model to Improve Students’ Critical Thinking Skills at Senior High School. Prosiding Seminar Nasional Fisika, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya.