Home » Blog » Prodi PAI Gelar Strategi Konversi Skripsi Menjadi Artikel di Jurnal Bereputasi

Prodi PAI Gelar Strategi Konversi Skripsi Menjadi Artikel di Jurnal Bereputasi

“Proses konversi penelitian, skripsi dan sejenisnya sesungguhnya sangat jarang diadakan di level Strata -1. saya sangat mengapresisasi Prodi PAI mengadakan acara ini. Harapannya, mahasiswa dapat terpacu daya nalar kritisnya untuk menghasilkan riset yang berkualitas,” ujar Prof Parmin mengawali arahannya.

Mengubah skripsi menjadi sebuah karya ilmiah dan dipublish di jurnal bereputasi memang tidak mudah, karenanya, dalam sambutan awalnya, Prof. Parmin mengakui bahwa acara sejenis seringnya diadakan oleh Pascasarjana (Strata 2 & 3). Karenanya, saat Prof. Parmin mendapatkan tema untuk menghandle webinar dengan ‘Strategi Konversi Skripsi Menjadi Karya Ilmiah di Jurnal Bereputasi’ oleh Prodi PAI (S1), membuat beliau tercengang sekaligus gembira.

“Meski Strata 1 belum diberikan kewajiban untuk mengonversi karya ke jurnal internasional atau berdampak bagi bidang keilmuan, minimal melalui acara ini, kita bisa melatih cara berpikir, cara menulis, cara meneliti mahasiswa sesuai dengan kaidah penulisan/ riset ilmiah,” ucap Prof. Parmin

Acara ini turut dihadiri langsung oleh Dekan FTK, Dr. Nana Jumahana, M.Ag, beliau mengapresiasi acara ini sebagai langkah awal agar mahasiswa memahami cara-cara pasti bagaimana karya akhir yang dikonversi menjadi artikel jurnal. “Mahasiswa mungkin menghadapi serangkaian tantangan dalam mengonversi jika tidak ditopang oleh kemampuan menulis yang memadai. Alhamdulillah, Prodi PAI sudah memiliki PWC PAI Writing Clinic sebagai media untuk belajar menulis dan berkolaborasi di bidang akademik,” tutur Dekan dalam sambutannya.

Senada dengan sambutan Dekan mengenai pentingnya tema webinar ini. Prof Parmin membuka pembahasan tentang mengapa perlu mengonversi karya akhir menjadi sebuah artikel jurnal, Prof. Parmin juga menguraikan bahwa mahasiswa zaman now mengalami tantangan tersendiri. Kiranya, ada lima hal yang menjadi tantangan yaitu pertama, temuan penelitian tentang tantangan generasi Z dalam menyusun skripsi. Kedua, peneliti yang jujur dalam menyajikan hasil penelitian. Ketiga, etika penulisan dan publikasi. Keempat, kepercayaan terhadap hasil penelitian. Kelima, penelitian yang sebisa mungkin berdampak pada bidang keilmuan. “Generasi Z ialah generasi yang sangat mahir dan akrab dengan teknologi, namun sayangnya, mereka cenderung instan/ ingin serba cepat dalam menyusun skripsi. Karena itu, penting bagi mahasiswa untuk mau membaca literatur yang memadai dan bersabar dengan proses.” papar Prof. Parmin.

Kompetensi digital yang dimiliki oleh generasi Z di era ini, papar Prof. Parmin, harus diimbangi dengan kemampuan dasar menulis dan memahami kaidah riset ilmiah. Dari data riset yang diurai Prof. Parmin misalnya, sebanyak 46% mahasiswa memilih topik sudah sesuai dengan peminatan. Sebanyak 34% mahasiswa masih memilih topik yang didasarkan oleh coba-coba. Sementara itu, 20% menjawab ragu antara peminatan dan coba-coba. Hal ini mengindikasikan bahwa belum semua mahasiswa mengetahui ‘masalah’ yang akan diteliti dalam karya akhirnya. Seringkali, hal inipun yang dihadapi oleh Prodi PAI. Perbanyak literatur bacaan yang sesuai topik juga observasi awal ke objek penelitian menjadi sangat penting agar mahasiswa mengetahui informasi awal tentang topik. “Jangan sampai, mahasiswa memilih judul tertentu, tapi dia sendiri belum mengetahui masalah apa yang akan dikaji,” ucap Prof.

Selain menguraikan lebih dalam mengenai gambaran mahasiswa dalam memilih topik penelitian, Prof. Parmin juga memberikan arahan tata cara mempublish karya akhir menjadi sebuah artikel di jurnal, termasuk mengapa sebuah artikel ditolak, “Beberapa hal yang harus diperhatikan ialah tidak semua karya akhir diterima untuk menjadi artikel di jurnal. Biasanya, kesalahan teknis masih ada. Misal, pemilihan topik, novelti yang tidak jelas, bahasa Inggris yang standar juga sitasi artikel yang masih sangat terbatas. “Sembilan hal inilah yang harus diperhatikan oleh para peneliti yang akan mengonversi riset karya akhirnya untuk dipublish di jurnal tertentu,” ungkap Prof Parmin. Selain sembilan hal di atas, pada sesi praktik, Prof. Parmin sekaligus juga memaparkan bagaimana hasil tulisan/ riset di salah satu jurnal FTK, Jurnal Genelogi Prodi PAI. Prof Parmin menjelaskan bagian-bagian penting dalam sebuah karya artikel ilmiah baik dari sisi judul, penulis, e-mail, abstrak hingga pentingnya mengerucutkan masalah pada bagian pendahuluan. “Upayakan, mahasiswa dan kita semua paham dengan benar bagaimana cara menulis pendahuluan yang baik dan benar. Uraikan masalah-masalah yang dihadapi, gap yang terjadi dan bagaimana peneliti akan mengkaji,” paparnya.

Sebagai pembanding, Prof. Parmin juga menguraikan hasil karya Prof. Parmin bersama beberapa penulis lainnya pada salah satu jurnal. Hal ini menambah wawasan para peserta bagaimana produk tulisan/ riset ilmiah hingga dapat layak publikasi di jurnal bereputasi. “Yang paling penting dari sebuah tulisan ialah identifikasi masalah. Kuasa masalah yang betul-betul relevan dan kita mampu memberikan solusi. Bukan sekedar judul yang seksi, namun juga kita sudah menganalisis masalah sejak awal. Metodologi apa yang nanti kita akan lakukan, urgensi penelitian dan lain sebagainya,” ucap Prof.

Setelah mengkaji isi dari sebuah jurnal, Prof. Parmin menggaris bawahi bahwa proses memilih judul ialah ikhtiar awal yang dimulai dari Prodi. Prodi menjadi pintu masuk pertama untuk menyeleksi judul-judul yang akhirnya dapat diteruskan menjadi karya ilmiah. Tak kurang dari 80 peserta dari semester 7 juga para dosen yang tergabung, antusias memberikan pertanyaan pada Prof. Utamanya bagaimana dosen memahami karakter mahasiswa generasi Z, memandu mereka, membimbing karya akhir mereka, mengantar mereka hingga gerbang kelulusan. “Anggaplah kewajiban membimbing kita tak sekedar kewajiban akademik, ya Bapak Ibu Dosen. Kegiatan membimbing sesungguhnya ialah amal shalih untuk kita semua, tanamkan ruh spiritual dalam membimbing anak-anak kita, insyaAllah semoga berkah dan penelitian itu berdampak luas untuk masyarakat,” pungkas Prof.

Alhamdulillah, acara ini sekaligus membuka kerjasama dan kolaborasi baru untuk membangun ghirah riset ilmiah baik para dosen dan mahasiswa pada kesempatan berikutnya. Kami ucapkan terimakasih sebesar-besarnya bagi Dekan FTK, Bapak Dr. Nana Jumhana, M.Ag, segenap Wakil Dekan, Kaprodi Sekprodi PAI, segenap dosen dan mahasiswa yang turut menyukseskan acara ini. Barakallah…

PWC/ Sekjur PAI

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top