Home » Blog » Ramadan, Israf dan Pelestarian Lingkungan #3: Prodi PAI Belajar Cerdas Kelola Sampah bersama Bank Sampah Digital Banten

Ramadan, Israf dan Pelestarian Lingkungan #3: Prodi PAI Belajar Cerdas Kelola Sampah bersama Bank Sampah Digital Banten

Aksi pelestarian lingkungan bisa dilakukan dengan berbagai cara salah satunya dengan cerdas kelola sampah dari rumah. Nah, sebagai rangkaian akhir dari acara Ramadan, Israf dan Pelestarian Lingkungan, Prodi PAI dalam hal ini komunitas PAI Writing Clinic mengundang dan belajar langsung dari Ibu Desty Eka Putri Sari, CEO Bank Sampah Digital Banten untuk belajar secara langsung bagaimana cerdas kelola sampah yang dimulai dari rumah. Beberapa tahun berpengalaman dalam aksi-aksi pelestarian lingkungan, Ibu Desty mengungkap ide-ide untuk lebih sadar jaga lingkungan ini tak selalu berjalan mulus. Terbukti, saat dirinya menginisiasi program ‘jemput sampah’, tak langsung mendapatkan respon baik dari masyarakat. Tapi tak patah arang, semangat Bu Desty terus menyala untuk mewujudkan lingkungan yang asri. “Dari sejak awal saya hanya bisa mengeluh soal sampah, muncullah ide bagaimana ya jika saya bisa melakukan sedikit aksi untuk bersih-bersih kampung ini?” ucapnya. Bu Desty pun mengajak beberapa masyarakat untuk terliterasi dengan gerakan aksi pilih sampah. Tepatnya pasca Covid dimana semua sektor kehidupan hampir lumpuh, tapi kita tetap harus makan dan sampah kian banyak menggunung.

Ibu Desty sepenuhnya sadar bahwa untuk membuat satu perubahan besar, harus dimulai dari langkah kecil. Meski berat dan awalnya sendirian, Bu Desty yakin perubahan ini harus dimulai dari rumah; utamanya dari para perempuan (Ibu) yang terlebih dulu terliterasi tentang pentingnya menjaga lingkungan, melestarikan alam termasuk bagaimana step by step mengolah sampah dari rumah. Karenanya, step awal, Bu Desty berjuang dari rumah ke rumah untuk memberikan edukasi kepada warga untuk memiliah sampah; mana yang bisa didaur ulang dan mana yang kita kembalikan ke alam. “Sebagai makhluk alam raya, kita manusia selalu membutuhkan alam dan membutuhkan unsur makhluk lain untuk kelangsungan hidup. Karenanya, sungguh, kita nggak bisa hidup tanpa alam raya, nggak bisa hidup sempurna tanpa tumbuhan sebagai penyuplai oksigen terbaik. Karenanya, urusan kelola sampah ini urusan masing-masing kita,” ungkapnya.

Keresahan Bu Desty tentang kondisi sampah di daerahnya tentu beralasan, menurut data Dinas Lingkungan Hidup, sampah yang dihasilkan mencapai 360 ton se-Kota Serang. Sementara, hanya 70-80 ton sampah yang mampu diangkut perhari. Hal ini kontras dan memprihatinkan, kemana sampah sisa yang tak sanggup terangkut itu? Tentu ini melahirkan masalah baru, utamanya masalah kesehatan masyarakat akibat sampah yang tidak mampu dikelola secara mandiri dengan baik.

Sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, Bu Desty pun menguatkan langkah dengan bergabung ke Bank Sampah Digital (BSD) Provinsi Banten. BSD yang merupakan salah satu Bank Sampah Induk yang ada di Provinsi Banten yang juga social enterpise Pengelola Sampah Kering berbasis masyarakat dengan platform digital. BSD bukan sekedar mengedukasi masyarakat namun juga berpartisipasi aktif untuk memilah dan menabung sampah yang bernilai ekonomi untuk membuat masyarakat lebih berdaya. Bonusnya lingkungan hidup lebih lestari juga membiasakan nasabah BSD untuk bergotong royong dan menabung. Sehingga, mindset mengelola sampah yang tadinya terasa ‘susah’ dan menyulitkan, berubah menjadi ‘semangat’ karena bisa menghasilkan cuan.

Selain belajar langsung mengelola sampah, Bu Desty juga membantu mahasiswa untuk memberikan sense pada tulisan-tulisan mahasiswa. Acara yang cukup penting ini memberikan wawasan baru bagi mahasiswa bahwa urusan jaga lingkungan bukan saja urusan petugas kebersihan atau kementerian yang bekerja fokus penanganan lingkungan namun juga urusan masing-masing individu. “Sampahmu, tanggung jawabmu,” demikian paparan Bu Desty. Berkat tagline ‘Sampahmu, tanggung jawabmu, bisa kita mulai setiap kali ada acara-acara yang tidak bisa menghindari gelas aqua plastik sekali pakai, maka ada inisiator dan bisa dikumpulkan lalu nanti kita bisa jemput sampahnya kesini,” tutur Bu Desty.

BSD sebagai social enterprise tentu tidak dapat bekerja sendirian, BSD bekerjasama dengan beragam lembaga baik tingkat kabupaten, kota, lingkup pendidikan dan beragam badan untuk sama-sama mengedukasi pentingnya sadar jaga lingkungan dari diri sendiri. Karenanya, sangat banyak kegiatan yang melibatkan beberapa lembaga termasuk kampus-kampus sekitar Serang. BSD memadukan aksi, inovasi dan teknologi. Inovasi kegiatan, inovasi teknologo dan inovasi edukasi. Ketiga hal ini dilakukan dengan concern yang terfokus pada masyarakat. Inovasi kegiatan, BSD mengupayakan program tukar sampah untuk bisa dimanfaatkan sebagai token listrik, umrah, qurban, emas bahkan paket liburan. Inovasi teknologi, BSD terus berupaya melakukan sistem pencatatan digital melalui apps mobile, pengumpulan data global dengan memanfaatkan apps dan penggunaan mesin press sampah termasuk memanfaatkan media sosial dan website. Terakhir, inovasi edukasi; BSD concern untuk mengedukasi dan menjemput sampah tanpa biaya, kelas edukasi dengan cukup bayar pakai tabungan sampah dan jasa fasilitasi/ pendampingan untuk masyarakat.

Sesi edukasi cerdas kelola sampah sendiri dari Bu Desty akhirnya menghasilkan banyak rasa ingin tahu mahasiswa. Mahasiswa bukan hanya belajar tentang pentingnya kelola sampah namun juga pentingnya untuk menjaga lingkungan sebagai prinsip eko-teologis. “Jaga alam sungguh merupakan perintah langsung dari Al-Quran. Apa yang diperintahkan Quran, kita yakini tentu baik untuk manusia & alam semesta. Melalui kesadaran ini, pada akhirnya nanti, rezekipun mengikuti,” pungkas Bu Desty.

Semoga, langkah sederhana ini bisa berlanjut ke tahap aksi nyata, ya! Yuk semangat jaga bumi dengan belajar mengurangi sampah plastik dan belajar kelola sampah dari rumah. Ingat, sampah kita, tanggung jawab kita! 🙂

Penulis: Tim PWC

Editor: Ina S Febriani

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top