Penguatan Peran Guru di Era Digital Melalui Program Pembelajaran Inspiratif
DOI:
https://doi.org/10.32678/tarbawi.v5i02.2097


Kata Kunci:
Teacher's role, digital era, inspirational learningAbstrak
Pokok masalah yang diajukan pada tulisan ini adalah perlunya mengkaji kembali tentang peran guru dalam pembelajaran di era digital. Hal ini didasarkan pada dua asumsi. Di satu sisi, guru dianggap menjadi sumber belajar yang utama dan penentu prestasi siswa, di sisi lain, melesatnya perkembangan iptek pada era digital saat ini menjadikan akses belajar siswa lebih mudah sehingga peran guru jika hanya sekadar transfer pengetahuan menjadi terpinggirkan. Dengan menganalisa peran guru dalam pembelajaran serta paradigma baru pembelajaran di era digital, tulisan ini menawarkan sebuah strategi memperkuat peran guru di era digital dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan melalui program pembelajaran inspiratif. Pembelajaran inspiratif memfasilitasi siswa belajar lebih dari sekadar mengetahui dan memahami, melainkan mengaplikasi, membuat kreasi, dan memberi kontribusi. Untuk itu, merancang pembelajaran inspiratif dengan multistrategi disarankan agar siswa mampu beradaptasi dan optimal menguasai kompetensi di tengah pesatnya perkembangan iptek saat ini.
Unduhan
Referensi
Butho, Z. A. (2016). Pengembangan kompetensi profesionalisme guru pai di aceh. Miqot : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 40(2), 370–389.
Çoklar, A. N., & Odabaşi, H. F. (2009). Educational Technology Standards Scale (ETSS). Journal of Computing in Teacher Education, 25(4), 135–142.
Dalimunthe, L. A. (2013). Kajian Perbandingan Pendidikan Guru dan Dosen Indonesia dan Amerika Serikat. Anterior Jurnal, 12(2), 85–91.
Efferi, A. (2015). Mengelola lembaga pendidikan di era global (pergeseran paradigma humanis menjadi bisnis). Quality, 3(1), 1–19.
Fajriana, A., & Aliyah, M. (2019). Tantangan Guru dalam Meningkatan Mutu Pendidikan Agama Islam Di Era Melenial. Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam, 2(2), 246–265.
Handayani, B. S. (2012). Jadikan diri guru inspiratif melalui lesson study. Jurnal Pijar MIPA, 7(1), 1–42.
Hujaemah, E., Saefurrohman, A., & Juhji, J. (2019). Pengaruh penerapan model snowball throwing terhadap hasil belajar ipa di sekolah dasar. Muallimuna : Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, 5(1), 23–32.
Idris, S., & ZA, T. (2017). Realitas konsep pendidikan humanisme dalam konteks pendidikan islam. Jurnal Edukasi: Jurnal Bimbingan Konseling, 3(1), 96–113.
Juhji, J. (2019). Analyzing Madrasah Ibtidaiyah Teacher Candidates Skill of Technological Pedagogical Content Knowledge on Natural Science Learning. Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI, 6(1), 1–18.
Junaidin, J., & Komalasari, K. (2019). Konstribusi esensialisme dalam implementasi kurikulum 2013. JMSP (Jurnal Manajemen dan Supervisi Pendidikan), 3(3), 137–147.
Muhtarom, A. (2015). Implementasi manajemen sumber daya manusia dalam peningkatan profesionlitas dosen perguruan tinggi agama islam provinsi banten. Tarbawi: Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan, 1(02), 117–130.
Noor, W. (2017). Mengintegrasikan manajemen sumber daya manusia di madrasah. Tarbawi: Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan, 3(02), 153–167.
Nurohman, A. (2014). Signifikansi literasi informasi (information literacy) dalam dunia pendidikan di era global. Jurnal Kependidikan, 2(1), 1–25.
Oviyanti, F. (2013). Tantangan Pengembangan Pendidikan Keguruan di Era Global. Nadwa : Jurnal Pendidikan Islam, 7(02), 267–282.
Pradnyawati, L. D. I., Suparta, N. I., & Sariyasa, S. (2014). Pengaruh strategi blended learning dalam pembelajaran kooperatif terhadap motivasi belajar matematika ditinjau dari gaya belajar siswa di smpk 2 harapan. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Matematika Indonesia, 3(1), 1–11.
Setyawan, A. A. (2018). Pendidikan sebagai Proses humanisasi (studi tentang pendidikan humaniora di sma seminari menengah mertoyudan, magelang, jawa tengah). Jurnal Hummansi (Humaniora, Manajemen, Akuntansi), 1(1), 55–64.
Slameto, S. (2015). Pembelajaran berbasis riset mewujudkan pembelajaran yang inspiratif. Satya Widya, 31(2), 102–112.
Stanford, P. (2003). Multiple Intelligence for Every Classroom. Intervension in School and Clinic, 39(2), 80–85.
Sumardianta, J. (2014). Habis Galau Terbitlah Move On. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
Sutisna, A. (2016). Pengembangan Model Pembelajaran Blended Learning pada Pendidikan Kesetaraan Program Paket C dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar. JTP - Jurnal Teknologi Pendidikan, 18(3), 156–168.
Suyono, S. (2009). Pembelajaran Efektif dan Produktif Bebasis Literasi: Analisis Konteks, Prinsip, dan Wujud Alternatif Strategi Implementasinya di Sekolah. Jurnal Bahasa Dan Seni, 37(2), 203–218.
Swain, C., & Pearson, T. (2002). Educators and Technology Standards. Journal of Research on Technology in Education, 34(3), 326–335.
Thomas, L. G., & Knezek, D. G. (2008). Information, Communications, and Educational Technology Standards for Students, Teachers, and School Leaders. In SIHE: Vol. 20. Voogt J., Knezek G. (eds) International Handbook of Information Technology in Primary and Secondary Education. Springer International Handbook of Information Technology in Primary and Secondary Education: Springer, Boston, MA.
Yunita, Y. E., Santosa, S., & Ariyanto, J. (2011). Penerapan pendekatan pengajaran terbalik (reciprocal teaching) untuk meningkatkan kemandirian belajar biologi siswa kelas vii-g smp n 5 karanganyar tahun pelajaran 2010/ 2011. Pendidikan Biologi, 3(2), 43–54.