PAI FTK— “Sebisa mungkin, guru maupun dosen tidak kehilangan ide dan kreatifitas dalam mengajar! Itu salah satu kunci dalam active learning,” ucap pembicara pada sesi awal Workshop Metode Pembelajaran Aktif, Dr (Cand.), Tanenji, M.A, Selasa (12/4) di Aula Lantai 3 FTK.
Acara workshop pagi itu dibuka langsung oleh Dekan FTK, Dr. Nana Jumhana, M.Ag. Beliau menyampaikan apresiasi pada Prodi PAI dan mahasiswa yang tetap mengadakan acara meskipun di bulan puasa. “Ini juga merupakan ibadah akademis yang semoga tercatat sebagai amal shalih di bulan suci Ramadan,” tutur Pak Dekan.
Workshop yang diadakan oleh Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN SMH Banten ini dikhususkan untuk semester 6. Sepanjang acara, sesi ini berlangsung sangat aktif dan komunikatif. Pak Tan, demikian pembicara disapa, siang itu bersemangat memberikan materi step by step bagaimana pembelajaran aktif bisa tersampaikan dengan baik dan penuh makna.
Banyak hal yang diajarkan Pak Tan dalam workshop ini. Sesuai dengan namanya pembelajaran ‘aktif’ maka pembelajaran ini sama sekali tidak membosankan. Diamati, mahasiswa sangat antusias, ceria sekaligus menikmati materi. Sesekali mereka tertawa jika Pak Tan melontarkan humornya di sela-sela pemaparan materi.
Dalam proses workshop hari ini, metodologi pembelajaran aktif banyak melibatkan keaktifan siswa. Kolaborasi menjadi kunci keberhasilan metode mengajar aktif ini. Selain itu, metode pembelajaran aktif juga membutuhkan alat/media yang mendukung pembelajaran. Pak Tan, contohnya, beliau membawakan kami kertas berisi beberapa angka dan mahasiswa berpasangan membacakan angka dengan bahasa asing (boleh memilih bahasa Arab dan Inggris), satu teman menjadi pengoreksi, satu lagi membacakan angka. Mereka berpacu dengan timer. Sesipun berlangsung dengan sangat seru. Terlebih ketika mereka ditanya harus menjawab berapa angka yang berhasil mahasiswa baca.
Setelah berhasil membacakan angka dan memberitahu berapa lama mahasiswa membacakan, mereka diminta untuk menyebut angka tersebut dalam bingkai PAI. “Misalnya angka 5 menunjukkan rukun Islam. Nah metode ini sangat membantu siswa untuk lebih cepat mengingat.” Ucap Pak Tan. “Secara sekilas, ini seperti mainan biasa saja tapi sesungguhnya, bermain angka-angka ada nilai-nilai pembelajaran disitu. Salah satunya collaboration (kolaborasi).”
Kolaborasi sebagai kunci keberhasilan metodologi pembelajaran aktif, tidak berdiri sendiri. Ada tiga hal lagi yang menentukan keberhasilan guru dalam mengajar aktif. Tiga di antaranya adalah Communication, Critical Thinking dan Creativity. “Tiga hal ini, sebisa mungkin harus ada ketika guru menyampaikan materi.” tambah Pak Tan.
Selain 4C di atas sebagai penentu keberhasilan guru dalam menggunakan metode pembelajaran aktif, Pak Tan juga menekankan pentingnya menjadi pendengar aktif. “Kebanyakan, kita mudah menjadi pembicara, namun kurang mau mendengarkan orang lain. Nah dalam pembelajaran aktif, kita harus memiliki skill untuk mau mendengarkan, menyimak uraian/ paparan teman sekelompok. “Misalnya dalam kelas itu dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang mengharuskan teman-teman sekelompok presentasi, maka sebisa mungkin pun teman lain harus mau menyimak. Ini pentingnya pembelajaran aktif,” urai Pak Tan.
Kendati metodologi pembelajaran aktif memiliki banyak kelebihan, tapi sekali lagi, ucap Pak Tan, setiap metode pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Karenanya, sebelum mempraktikkan satu metode pembelajaran, hal yang juga penting dalam pembelajaran aktif adalah sebisa mungkin guru harus menguasai materi sebelum menggunakan metode ajar. “Kuasai dulu materinya, baru setelah itu pelajari metodologi pembelajarannya. Jadi beriringan. Adapun media ajar, hanyalah device, alat, bukan satu-satunya keberhasilan belajar,” pungkas Pak Tan.
Sesi yang berlangsung hingga empat jam ini masih terasa kurang. Bulan ramadan pun seolah tak menjadi hambatan bagi pembicara dan peserta untuk jihad belajar. Justeru sebaliknya, di akhir sesi, mahasiswa masih terlihat bersemangat. Alhamdulillah, semoga materi pembelajaran aktif ini bermanfaat untuk bekal teman-teman semester 6 saat mempraktekkan baik ketika PLP dan kelak menjadi pendidik nanti. Aamiin
(Sekprodi PAI)