Mengusung tema The Future of Learning: Emerging Trends and Innovations in Islamic Education, Science, and Technology, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan sukses menggelar seminar internasional hari ini, Selasa, (7/11). Bertempat di aula rektorat lantai 3, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Tak kurang dari 200 peserta yang terdiri dari dosen, mahasiswa, tamu undangan turut meramaikan acara pembukaan dan plenary session hari ini.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Dr. Nana Jumhana, M.Ag mengapresiasi adanya seminar internasional ini dan berterimakasih pada seluruh pihak yang telah berkontribusi baik secara moril, waktu, tenaga agar acara ini dapat terlaksana dengan baik. Tema yang diusung kali ini pun sangat spesial, selain mengintegrasikan antara pendidikan Islam dan bahasa, satu hal yang tak bisa kita hindari dewasa ini ialah teknologi yang sudah mulai kita manfaatkan dalam proses pembelajaran.
Senada dengan Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Rektor UIN SMH Banten pun sangat bangga dan turut berbahagia dengan adanya acara seminar internasional ini. “Acara ini bukan hanya bertaraf internasional tapi juga dalam rangka silaturrahim, mempertemukan beragam akademisi dari berbagai latar belakang keilmuan yang semoga manfaatnya bisa meluas dan berdampak,” tutur Rektor.
Selepas sambutan, seluruh peserta turut menyaksikan plenary session yang dipandu oleh Mrs. Dr. Anita, M.Pd. Ada tiga pembicara dalam plenary session yakni Prof. Dr. Muhammad Zuhdi, M.Ed, Ph.D (UIN Jakarta), Assoc. Prof. Abdul Talib (UPSI Malaysia) juga Dr. Subhan, M.Ed (UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten). Dalam narasi yang penuh inspirasi, Assoc. Prof. Abdul Talib memfokuskan kajiannya pada Higher Order Thinking Skill (HOTS) in Teaching Practices Teacher According to Al-Ghazali. Al-Ghazali, dalam analisisnya, banyak memberikan nilai-nilai mendasar tentang prinsip moral dalam pendidikan, di antaranya, “First, positive relationship between teachers and students. Second, cleanliness heart and soul of the student. Third, compliance with the acceptance of the students. Fourth, taqarrub to Allah. Fifth, the ability to give their views dan the last is the concept of sin for a harmful practice and reward for good deeds.”
Uraian materi Assoc. Prof. Abdul Talib yang cukup insightful turut didukung oleh materi berikutnya pada pembicara kedua yakni Prof. Dr. Muhammad Zuhdi, M.Ed, Ph.D (UIN Jakarta) yang lebih memfokuskan pada tantangan Artificial Intelligence of Humanity. Disadari, bahwa dewasa ini kita tidak bisa menghindari keberadaan AI. AI banyak memberikan kemudahan dalam menyelesaikan tugas akademik, namun di sisi lain, AI pun juga memberikan dampak, khususnya dalam masalah empati. “Setidaknya, tantangan AI bagi manusia ialah, banyaknya pekerjaan yang akan terganti oleh AI, dilema etik, privacy data yang kini mulai dapat diketahui dengan mudah, serta anak didik yang mulai kehilangan empati,” ucapnya.
Sesi kedua dari Prof. Dr. Muhammad Zuhdi, Ph.D ditutup oleh sesi ketiga dari Wakil Rektor II, Dr. Subhan, M.Ed yang membahas secara komprehensif mengenai pengembangan kurikulum bahasa Arab di lembaga Islam khususnya UIN SMH Banten. “Kemampuan berbahasa Arab setidaknya perlu dilengkapi dengan kurikulum yang memadai salah satunya matrikulasi yang cukup agar mahasiswa bukan hanya cakap (mahir) dalam berbicara namun juga menulis dan menguraikan gagasannya.”
Selepas pembicara ketiga, plenary session I usai dan dilanjut pada plenary session II (setelah Zuhur) yang dipandu oleh sekretaris senat UIN SMH Banten, Dr. Moh. Arifin, M.Pd bersama empat pembicara internasional di antaranya: Prof. Dr. Sherif Ismail (Umm Al Qura University, Madinah), Dr. Lateef Najah Alqassab (University of Warith Al-Anbiyya, Iraq), Dr. Ali Said Al Matari, (A’sharqiyyah University, Oman), terakhir, Prof. Shakeel Ahmed Shakeel (Alhamd Islamic University, Pakistan). Keempat pembicara ini mengulas lebih dalam dan komprehensif bagaimana peranan dan tantangan AI dalam pendidikan, serta pengaruhnya pada pendidik maupun siswa.
Plenary session hari ini akan dilanjut pada panel session besok (Rabu, 8/11) yang berlangsung secara hybrid, online maupun offline. Tercatat sebanyak 70 presenter akan turut hadir onsite/ offline dan 50 orang akan hadir secara luring (via zoom) untuk mempresentasikan hasil penelitiannya di Gedung PPG, UIN SMH Banten.